Italia Promosi Teknologi Mesin Tekstil Ramah Lingkungan di Bandung dan Solo, Bagaimana Respons Pelaku Industri Lokal?

0 0
Read Time:3 Minute, 31 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Pakaian sebagai bagian dari ekosistem memiliki peranan yang baik terhadap lingkungan. Ini bukan hanya tentang hal-hal, sistem ini mencoba untuk memberikan dampak lingkungan sesedikit mungkin. Italia telah menjawab kebutuhan ini dengan memproduksi berbagai mesin tekstil yang diklaim mendukung prinsip-prinsip berkelanjutan.

Pertemuan 44 perusahaan dengan keahlian berbeda, antara lain Finishing/Digital Printing, Dyeing, Non-woven, Spinning, Weaving, Knitting, dan Textile Lab, Italian Trade Agency (ITA) dengan ACIMIT (Asosiasi Peralatan Militer Italia) dilakukan. dan Italian Techile Technology Workshop Indonesia di dua kota yaitu Solo dan Bandung pada tanggal 12 dan 14 November 2024. Semua kota tersebut dikunjungi sesuai dengan rekomendasi kelompok. Indonesia Apparel (API) agar dekat dengan pasar yang Anda inginkan.

Marco Salvade, presiden ACIMIT berkata, “Kami di sini bukan untuk menjual harga, kami di sini bukan karena mesin kami sangat murah, kami di sini karena kami percaya bahwa teknologi kami adalah salah satu yang terbaik di dunia.” , Asosiasi Produsen Tekstil Italia, dalam keterangannya di Bandung, Kamis 14 November 2024.

Ia menambahkan bahwa mengetahui teknologi yang diiklankan pada konferensi tersebut membutuhkan lebih banyak waktu dan uang. Tujuannya adalah untuk mendukung arah masa depan yang membutuhkan keberlanjutan. Ia menambahkan, teknologi yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, lebih efisien dalam penggunaan energi, dan memiliki jejak karbon yang rendah.

“Kami di sini untuk menjelaskan dan mencoba meyakinkan Anda bahwa masa depan tidak harus dibayar dengan harga murah, namun masa depan adalah mencari uang untuk mendukung stabilitas,” katanya.

 

Dengan fokus pada keberlanjutan, perusahaan tekstil Italia satu per satu menawarkan produknya dengan keunggulan. Hal lain yang menarik perhatian saya adalah pengering rambut dari STALAM.

Mesin Vicenza disamakan dengan oven microwave. Jadi, mereka menggunakan teknologi frekuensi radio untuk meminum air dari benda kering tanpa menyentuh orang yang terlibat dalam prosesnya.

Teknologi ini dikatakan menghemat energi karena pengguna hanya perlu mengatur sistemnya dan hasilnya jauh lebih kering dibandingkan menggunakan pengering. Selain itu energi yang dibutuhkan juga lebih rendah karena tidak memanas seperti pengering konvensional.

Ada juga mesin celup untuk produk kain buatan Technorama. Sistem robot memungkinkan proses pengecatan terotomatisasi selama 24 jam dengan hasil terbaik. Menurut pabrikannya, perangkat tersebut membantu penelitian di pabrik sebelum diproduksi secara sebenarnya.

Salvade mengatakan berbagai teknologi ramah lingkungan merupakan bagian dari proyek Teknologi Berkelanjutan. Segala sesuatu yang lolos memiliki sertifikat CLIMA yang berarti mengidentifikasi energi dan lingkungan setiap perangkat. Sejak tahun 2012, lebih dari 1.800 sertifikat telah diterbitkan.

“Sejak tahun 2016 hingga saat ini, jumlah emisi yang dapat dihindari adalah 1,2 triliun ton karbon dioksida atau setara dengan 221.187 mobil yang menempuh jarak 35.000 kilometer per tahun,” kata Salvade.

Lantas, apa yang dilakukan perusahaan lokal dengan peluang ini? David Leonardi, Wakil Ketua Kelompok Perwakilan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat, mengatakan pihaknya tidak meragukan kualitas mesin buatan Italia. Namun dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sektor tekstil sangat tinggi.

“Kemampuan mereka tidak perlu diragukan lagi. Kita usahakan bayar kalau ada kebutuhan, kalau ada kebutuhan. Tapi kalau tidak perlu, kita beli apa?” Dia menjawab.

Ia juga berharap pemerintah membuat undang-undang yang dapat membantu melindungi perusahaan-perusahaan tersebut. Salah satunya adalah pengembangan peraturan anti dumping (BMAD) untuk mengurangi dumping tekstil yang mendominasi pasar dalam negeri.

Oleh karena itu, saat ini kami terus bekerja keras agar pemerintah menetapkan hambatan non-tarif, kata David. 

Menurut David, industri TPT lokal kini didominasi impor. Peristiwa tersebut menimbulkan krisis yang berujung pada pemecatan banyak orang dan penutupan pabrik. Menurutnya, kebijakan anti aborsi harus dilakukan untuk melindungi industri tekstil dalam negeri.

“Karena jika kita tidak menggunakan pembatas bebas pajak maka akan berbahaya bagi perusahaan dalam negeri,” ujarnya.

Pada saat yang sama, pihaknya berupaya meyakinkan perbankan agar siap memberikan uang sambil terus mendidik para pengusaha untuk menerapkan rasa stabilitas. “Bahkan mereka sudah melihat, kami juga terus berkhotbah kepada mereka (bank), tolong bantu kami, karena masih banyak perusahaan yang menunggu pabrik ini,” ujarnya.

Di sisi lain, Komisaris Italian Trade Agency (ITA) yang merupakan Business Affairs Office Kedutaan Besar Italia sepakat bahwa harga mesin Italia menjadi salah satu faktor utama yang menciptakan pasar Indonesia. terpengaruh. Produknya terbatas. Selain faktor modern, perbedaan jarak kedua negara membuat harganya menjadi mahal.

Selain itu, ia menilai secara politis Indonesia belum terbuka dengan pasar Eropa. Jadi, kami yakin dengan presiden baru (Indonesia), sesuatu akan berubah dan hubungan dengan Eropa dan Italia akan erat, kata Pinto.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto