Jokowi Ingatkan Dampak Fatal Gelombang Panas Jika Tak Diantisipasi

0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

designsuperstars.net, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masalah iklim panas yang bisa berdampak pada ketersediaan pangan bahkan kelaparan. Jokoi mengatakan suhu akan mencapai rekor tertinggi dalam 5 tahun ke depan. 

“Tahun lalu kita benar-benar merasakan adanya periode gelombang panas terpanas. Kalau ada yang kepanasan mungkin bisa ke shelter, tapi makanannya hati-hati.” 

Jokowi menambahkan, Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization atau FAO) menyebut jika permasalahan ini dibiarkan maka akan terjadi kelaparan parah di dunia pada tahun 2050. Menurut Jokowi, hal tersebut harus direncanakan dan diantisipasi mulai dari sekarang. 

Selain itu, diperkirakan sekitar 50 juta petani akan mengalami kekurangan air, yang pada akhirnya akan berujung pada kekurangan pangan dan berdampak pada meningkatnya inflasi.

Artinya jangan main-main kemarau, jangan main-main gelombang panas, itu bisa berujung pada inflasi. Begitu stok kekurangan, produksi turun, artinya harga harus naik, itu otomatis, itulah yang terjadi. hukum pasar, dan itulah kehidupan manusia,” jelasnya 

Jokowi mengatakan rangkaian kejadian tersebut perlu diantisipasi dan direncanakan karena ada korban jiwa. Sementara itu, dalam 3 bulan terakhir, Jokowi meminta Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, dan TNI segera bekerja sama untuk segera melakukan pemasangan dan pembangunan pompa. 

Pemerintah berencana membangun 20.000 pompa di wilayah penghasil beras utama. Nantinya pompa-pompa tersebut akan digunakan untuk mengairi sawah. 

“Ada yang sudah dikirim ke Kodam dan kemarin saya di Jateng ada 1.400 tapi nanti akan ditambah lagi, terutama di area produksi dan saya cek di lapangan. Jadi, kalau sudah kering, kami siap. saat El Nino jadi Produksi tidak menurun,” tutupnya. 

Sebelumnya, terdapat hampir 25.000 kasus dugaan serangan panas di India, termasuk 56 kematian akibat gelombang panas di seluruh negeri dari bulan Maret hingga Mei. Informasi ini diberitakan di media lokal yang mengutip informasi resmi.

Pada Jumat (31/5/2024), setidaknya 33 orang, termasuk petugas pemilu, meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Uttar Pradesh, Bihar, dan Odisha.

Situs berita The Print melaporkan bahwa data dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) menunjukkan bahwa bulan Mei adalah rekor terburuk, dengan 46 kematian akibat cuaca ekstrem dan 19.189 kasus dugaan serangan panas. Demikian dilansir CNA, Selasa (4/6).

Lebih dari 5.000 kasus sengatan panas telah terdeteksi di negara bagian Madhya Pradesh saja.

Met Office memperkirakan kondisi panas tidak akan bertambah parah hingga Rabu (5/6). Datangnya musim hujan pertama di negara bagian Kerala pada minggu lalu diharapkan dapat membantu lebih lanjut.

Suhu juga mencapai 50 derajat Celcius di ibu kota India dan negara bagian Rajasthan di dekatnya pada bulan Mei.

Di sisi lain, Topan Remal mengguncang sebagian India bagian timur. 14 orang tewas sejak Selasa (28/5) akibat hujan lebat di negara bagian Assam.

Di Sri Lanka, Pusat Manajemen Bencana (DMC) negara tersebut melaporkan pada Minggu (2/6) bahwa sedikitnya 15 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor setelah hujan lebat.

Berbagai faktor telah menyebabkan musim panas yang sangat panas di Asia Selatan, sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh aktivitas manusia akibat perubahan iklim.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto