designsuperstars.net, Jakarta Memiliki peran penting dalam mendorong perubahan ekonomi demi menyukseskan Visi Indonesia Emas 2045, upaya penguatan kerja sama internasional dilakukan pemerintah dalam mencapai tujuan kerja sama dengan anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) terus menunjukkan kebenarannya dengan berbagai langkah yang berhasil dengan baik.
Setelah memutuskan untuk membuka perundingan aksesi dengan Indonesia pada 20 Februari 2024 dan menyampaikan roadmap aksesi Indonesia pada pertemuan tingkat Menteri OECD pada Mei 2024, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Negara Bagian Bogor. Istana pada Selasa (28/05).
Pada acara tersebut, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Direktur Jenderal Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Aksesi Indonesia ke OECD (Tim Nasional OECD), turut mendampingi Presiden Joko Widodo.
“Pertemuan hari ini merupakan pertemuan kedua antara Presiden Joko Widodo dan Sekjen Cormann mengenai proses aksesi Indonesia. “Yang pertama akan dilaksanakan pada Agustus 2023. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan informasi terkini mengenai proses keanggotaan dan langkah-langkah yang harus diambil. diambil oleh pemerintah Indonesia,” kata Menko Airlangga, Selasa (28/5/2024).
Lebih lanjut, Menteri Kerja Sama Airlangga dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa diumumkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen menjadi anggota OECD dalam tiga tahun ke depan.
Selain itu, pemerintah akan membentuk Kantor Manajemen Proyek (PMO) untuk mendukung tim negara dan terus mempromosikan keanggotaan OECD untuk bergabung dengan RPJPN dan RPJMN.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pembangunan Airlangga juga menyampaikan bahwa banyak pembelajaran dari beberapa negara anggota OECD yang berhasil memiliki perekonomian yang lebih baik, salah satunya adalah Kosta Rika yang berhasil menurunkan defisit anggaran sebesar 5,% dari PDB. 2021, Kolombia yang mengurangi suap asing menggunakan Konvensi Anti-Suap OECD, serta Lituania dan Chili yang berhasil menyelesaikan masa masuknya dalam tiga tahun.
Dalam sistem yang berlaku saat ini, Indonesia juga menerima dukungan teknis dan non-teknis dari negara-negara sahabat OECD lainnya. Komitmen dukungan dalam bentuk peningkatan kapasitas, pendanaan dan komunikasi telah dilakukan oleh Australia, Belanda dan berbagai negara lainnya.
Selain itu, Jepang juga memberikan bantuan teknis melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Setelah mencapai tahap adopsi pedoman OECD, langkah selanjutnya yang dilakukan pemerintah adalah self-assessment, dan dokumen pertama akan disiapkan dan diharapkan selesai dalam waktu 250 hari ke depan.
“Tadi dalam perbincangan antara Presiden dan Sekjen Cormann, hal-hal yang menjadi bagian dari proses OECD kembali dibahas. OECD juga akan berkontribusi dalam pengembangan ekosistem semikonduktor dan juga akan mempelajari bagaimana ASEAN mengembangkan proses peta jalan digital.
Selain itu, pada akhir tahun 2024, Sekjen Cormann juga diperkirakan akan kembali berkunjung ke Indonesia untuk meluncurkan Survei Perekonomian Indonesia. Kajian ini merupakan salah satu cara OECD untuk mendukung Indonesia agar dapat memperbaiki situasi investasi dan menjadi negara yang setara dengan negara-negara OECD yang ada dalam mendorong regulasi, sehingga diharapkan investor akan terus berinvestasi di Indonesia.