designsuperstars.net, Jakarta Skoliosis adalah suatu kondisi dimana tulang belakang melengkung secara tidak normal. Kondisi ini dapat muncul pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada periode pertumbuhan yang cepat, seperti remaja.
Salah satu gejala skoliosis yang sering diabaikan adalah perbedaan panjang kaki.
Meski merupakan gejala awal skoliosis, kondisi ini sering kali diabaikan atau dianggap sepele. “Skoliosis adalah kelainan tulang belakang di mana tulang belakang membungkuk ke samping (ke samping), sehingga menyebabkan tulang belakang terlihat seperti huruf S atau C.” Ahli Traumatologi Ortopedi, Konsultan Tulang Belakang, Rumah Sakit EMC Alam Sudera, Jephthah Tobbing dikutip dalam rilis berita di Selasa (14/5/2024).
Jephthah mengatakan, skoliosis bisa disebabkan oleh faktor genetik, postur tubuh yang buruk, atau kondisi medis lainnya.
Dalam banyak kasus, kaki panjang disebabkan oleh kelengkungan tulang belakang, yang memengaruhi postur tubuh secara keseluruhan. Ketidakseimbangan ini menyebabkan berat badan tidak terdistribusi secara merata, memberikan tekanan ekstra pada salah satu sisi tubuh dan membuat kaki tampak lebih panjang.
Posisi ini berarti salah satu kaki lebih panjang dibandingkan kaki lainnya. Jika perbedaannya tidak signifikan, mungkin tidak ada gejala.
Ketidakseimbangan panjang antara dua kaki atau panjang kaki yang berlawanan disebut juga dengan leg length discrepancy (LLD). Meski perbedaan panjang kaki tidak terlalu signifikan, namun tulang panggul dapat melakukan penyesuaian untuk menyeimbangkan postur tubuh. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya.
Ketidakseimbangan panjang kaki dapat menyebabkan nyeri pinggul saat berdiri, atau penderitanya mungkin merasa lebih nyaman menekuk lutut.
Skoliosis terjadi ketika tulang belakang membungkuk untuk memperbaiki ketidakseimbangan pinggul yang disebabkan oleh perbedaan panjang kaki. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menyebabkan masalah persendian seperti pembengkakan pada punggung, pinggul, dan lutut.
Perbedaan panjang kaki kiri dan kanan yang signifikan dapat menimbulkan gejala tambahan seperti gaya berjalan atau nyeri punggung, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Selain itu, kelelahan juga muncul sebagai gejala tambahan.
Perbedaan panjang kaki seringkali sulit dikenali dengan mata telanjang, apalagi jika perbedaannya kecil, jelas Jeptha. Namun ada beberapa cara untuk mendiagnosisnya, seperti: Pemeriksaan fisik oleh dokter
Sebelum pemeriksaan dengan peralatan canggih, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik ini difasilitasi dengan menggunakan pita pengukur untuk mengukur panjang kaki masing-masing pasien. Jika sulit melihat perbedaan panjang kaki, dilakukan rontgen. X-ray (pandangan kaki panjang)
X-ray adalah prosedur diagnostik yang menggunakan radiasi untuk menghasilkan gambar bagian tubuh, khususnya tulang belakang, dan memberikan gambaran umum tentang struktur dan kontur tulang.
Gambar rontgen tulang belakang digunakan untuk mendiagnosis infeksi, patah tulang, kelainan bentuk, dan kemungkinan penyebab nyeri lainnya.
Jika Anda mengalami kaki panjang di satu sisi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Mereka mungkin melakukan tes lebih lanjut untuk menentukan apakah perbedaan panjang kaki merupakan tanda skoliosis atau kondisi medis lainnya. Perawatan yang cepat dan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup.
Jephthah membagikan beberapa tips bagi yang mengalami kaki panjang, antara lain: Jika merasa nyeri, minumlah obat pereda nyeri. Sebaiknya hindari aktivitas berat dan berhubungan dengan tulang belakang. Tingkatkan kewaspadaan jika Anda merasa sensitif atau lemah atau tidak mampu menahan kencing. Jika Anda mengalami keluhan ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
“Terpisahnya panjang kaki tidak hanya menimbulkan rasa ragu, tapi juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang serius seperti skoliosis. Penting untuk mengamati perubahan pada tubuh dan berkonsultasi dengan dokter berpengalaman jika ada kekhawatiran.”
“Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, Anda dapat mengelola kondisi seperti skoliosis dengan lebih baik dan menghindari komplikasi yang lebih serius,” tutupnya.