Relipeda.co.id, Jakarta – Kasus saat ini atau batuk apa pun batuk Indonesia, diyakini bahwa perasaan serius masih diperlukan. Menurut Kementerian Kesehatan, 2023 dan tersangka disebarkan oleh 2165 kabupaten di kota -kota 1995 di 30 daerah. Di sisi lain, 2024 ada 1.017 kasus yang dicurigai Looga.
Infeksi panas pemanasan dan pembagian koordinasi penyakit pada panas Dr. Angrai Alam Spac menentukan perhatian atas kasus inti atas. Meskipun jumlah kasus 2024 di bawah 2023, yang, menurut Dr. Angrii, ada sekitar 72 persen dari kasus ini tanpa vaksinasi.
“Jadi apa yang menyedihkan tentang masalah pertusis, hampir 72% tidak divaksinasi, 1 persen dari jumlah pertusis 3 kali,” pada 8 Juli 2012).
Dia juga mendorong masyarakat dan para pihak untuk mendorong cakupan penahanan permanen Indonesia. Menurutnya, vaksin ketor tersedia secara gratis untuk layanan kesehatan masyarakat.
Dr. Anggrai menjelaskan bahwa pertusis memiliki gejala normal seperti batuk paroksismal, setelah itu suara “sering” yang sering diikuti oleh muntah. Pada bayi, gejalanya mungkin berbeda, dengan pernapasan tiba -tiba atau sinosis (kulit biru) tanpa batuk. Dalam beberapa kasus, pertusis juga dapat menyebabkan masalah serius seperti mengurangi pendarahan, pneumonia dan kejang.
Chemises memiliki tiga stadion. Pada tahap pertama diagnosis gejala flu seperti hidung yang menyerbu, demam tipis dan batuk lunak. Tahap kedua adalah tahap yang sangat serius dengan batuk paroxysmal, diikuti oleh suara suara, muntah dan kelelahan. Kemudian tahap ketiga adalah pemulihan yang lambat dari batuk rendah.
Menurut Dr. Anggrai, pertusis, sering didiagnosis atau diuji ketika pasien memiliki gejala yang parah. Jadi dia menekankan pentingnya deteksi dini. Perawatan antibiotik akan efektif pada fase awal, terutama untuk dua minggu pertama sebelum intravensi.
“Di sisi lain, penggunaan antibiotik pada paroksismal atau tahap kedua mungkin tidak mengubah triknya, tetapi obat batuk dan obat batuk juga diperlukan untuk mengurangi gejala.”
Dia juga mengingatkan bahwa gejala pertusis sering disalahartikan sebagai alergi, asma atau gel. Oleh karena itu, perhatian gejala abnormal sangat penting untuk mencegah penyakit ini.
Dia juga menekankan pentingnya vaksinasi, bahkan dengan batuk. Bahkan, memiliki batuk untuk anak -anak, tetapi untuk memastikan perlindungan ekstra terhadap anak -anak di masa depan harus tetap diimunisasi dalam vaksinasi, “kata Dr. Angrai.