Kasus Child Grooming di Game Online Marak, Orang Tua Harus Waspada!

0 0
Read Time:1 Minute, 26 Second

JAKARTA – Orang tua perlu mewaspadai perubahan pola asuh anak melalui game online. Dampaknya bisa sangat berbahaya bagi anak kecil.

Apa itu penitipan anak? Mengasuh anak adalah proses di mana seorang pemburu membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan seorang anak.

Motifnya sangat buruk: eksploitasi seksual. Pada dasarnya, mengasuh anak merupakan strategi efektif yang berkembang secara bertahap, sehingga menyulitkan anak untuk merasakan bahaya. Dan itu dilakukan di video game.

Kasus penitipan anak menjadi viral

Matematika

Korbannya adalah adik dari teman saya yang melaporkan kasus ini, tulis @olafaa_ di Twitter.

Kementerian Pembebasan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyebutkan kasus kesejahteraan anak belakangan ini meningkat di Indonesia.

Perubahan terkini dipicu oleh kebiasaan masyarakat, terutama anak-anak yang kini tidak bisa lepas dari penggunaan dan dampak perangkat, kata Ratna Susianawati, Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA.

“Tren yang terjadi saat ini predator menggunakan alat-alat seperti permainan dalam melakukan aktivitasnya,” tambah Ratna seraya menyebutkan pornografi anak di media sosial juga merajalela.

Wakil Menteri Perlindungan Anak Kementerian PPPA Nahar mengatakan, sistem kesejahteraan anak saat ini semakin memprihatinkan. Karena tersembunyi di dalam fungsi chat game/area pribadi, penitipan anak sulit dilacak.

Predator Citra Seksual Umum Proses pengasuhan anak bisa sangat lama dan lambat. Hal inilah yang seringkali membuat korbannya tertidur. Pertama-tama, predator mencari anak-anak yang rentan. Anda mungkin mengalami masalah di rumah, sendirian, atau ingin mengekspresikan diri. Taman bermain adalah lingkungan yang sempurna.

Pemangsa kemudian mencoba menjalin kontak dengan anak tersebut. Misalnya berpura-pura menjadi sahabat, bersimpati dengan masalahnya, memperhatikan dan memujinya.

Pemburu kemudian menawarkan pengertian, bantuan, atau hadiah untuk memenuhi kebutuhan emosional atau fisik anak tersebut.

Terakhir, predator secara bertahap memperkenalkan cerita seksual atau hal-hal telanjang, menormalkan perilaku tersebut dan menghilangkan hambatan pada anak. Terakhir, ada kontak fisik atau eksploitasi dunia maya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto