Kasus DBD di Indonesia per 15 April 2024 Capai 62 Ribu, 475 Meninggal Dunia

0 0
Read Time:2 Minute, 39 Second

designsuperstars.net, Jakarta Kasus DBD semakin meningkat di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan tercatat 62.001 kasus penyakit demam berdarah (DBD) pada minggu ke-15 tahun 2024. Setelah itu jumlah kematian akibat virus dengue mencapai 475 orang.

“Kasus DBD/DBD dilaporkan di 454 kabupaten/kota di 34 provinsi,” tulis Kementerian Kesehatan pada tahun 2024. Dalam laporan yang diperoleh designsuperstars.net pada 15 April.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus tertinggi yakni sebanyak 62.001 kasus DBD. 17.331 kasus demam berdarah telah dilaporkan di provinsi tetangga DKI Jakarta. Disusul Banten (5.877), Jawa Tengah (4.330) dan Jawa Timur (3.638).

Sedangkan kematian akibat DBD sebanyak 475 kasus, tertinggi di Jawa Barat. Ada total 158 kematian di provinsi tersebut.

Berikut empat provinsi yang memiliki angka kematian DBD tertinggi pada tahun 2024 per 15 April: Jawa Tengah – Jawa Timur 105 kematian, Banten 37 kematian, Kalimantan Tengah 24 kematian – 17 kematian.

Kasus DBD akan bertambah 2.024 dibandingkan tahun lalu

Dibandingkan data minggu ke-15 tahun lalu, kasus DBD justru meningkat di Indonesia.

Sementara itu, pada periode tersebut di tahun 2023, tercatat 22.551 kasus demam berdarah di Indonesia. Sementara itu, jumlahnya meningkat tiga kali lipat menjadi 62.001 kasus demam berdarah pada tahun ini.

Kematian akibat demam berdarah mencapai 170 kasus pada periode yang sama pada tahun 2023 dan mencapai 475 pada tahun 2024.

Mohammad Adeeb Khumaidi, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengatakan saat ini kelembapan udara sedang tinggi. Hal ini mempercepat berkembangnya vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD), yakni nyamuk Aedes aegypti.

“Jadi musim pancaroba ini adalah musim yang sangat diinginkan oleh nyamuk DBD, sehingga potensi peningkatan kasus DBD akan sangat tinggi,” kata Adeeb.

“Dasar penyakit ini tidak lepas dari iklim dan cuaca saat ini,” kata Adeeb dalam jumpa pers di Jakarta. “Oleh karena itu, kasus DBD mungkin akan meningkat sekitar bulan Juni, sehingga masyarakat perlu berhati-hati.” Sabtu, 2 Maret 2024

Baru-baru ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Ronvonuvu meminta masyarakat tidak terlalu panik atas meningkatnya kasus DBD belakangan ini. 

“Mari kita upayakan agar kasus DBD bisa segera dikendalikan,” kata Maxi.

Menurut Maxi, yang terpenting adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Adeeb juga mengatakan hal serupa. Faktor lingkungan turut berperan dalam peningkatan kasus DBD. Oleh karena itu penting untuk konsisten menjalankan 3M (menjatuhkan, menutup, mengubur), termasuk penggunaan larvasida (obat yang membunuh jentik nyamuk).

“Yang lebih penting lagi, jika kita berbicara tentang faktor lingkungan, tentu saja upaya yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan sangat penting, 3M harus melakukan upaya untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah, antara lain dengan mengurangi larvasida dan lain-lain.

 

Dalam kesempatan lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan perlu dilakukan pendekatan komprehensif dalam menangani kasus demam berdarah yang merupakan penyakit menular.

Menteri Kesehatan Budi menekankan perlunya pengendalian vektor, dalam hal ini nyamuk Aedes aegypti. Di sisi lain, masyarakat membutuhkan pengobatan melalui diagnosis yang tepat dan pengobatan yang tepat.

“Kita perlu mengendalikan vektor seperti nyamuk, tetapi juga mengobati masyarakat dengan diagnosis yang akurat dan manajemen kasus (pengobatan) yang tepat.” Rapat kerja dan FGD Koalisi Gabungan Penanggulangan Demam Berdarah 2024 di Raffles Hotel Jakarta “Dengan begitu, penularan bisa terjadi.” dihentikan dan kematian bisa dicegah,” kata Budi, Kamis, 28 Maret.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto