Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online Naik 4 Kali Lipat di 2024, Korban Terbanyak Rentang Usia 18-25

0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

designsuperstars.net, Jakarta Internet dan media sosial dapat menjadi alat terjadinya tindakan kekerasan dan eksploitasi, terutama terhadap perempuan dan anak.

Menurut SAFEnet Indonesia, pada tahun 2024, kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) di Indonesia akan meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Termasuk 118 kasus pada triwulan I 2023 menjadi 480 kasus pada triwulan I 2024.

Terkait hal tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, korban KBGO pada kelompok usia 18-25 tahun merupakan kelompok terbesar. Termasuk 272 kasus atau 57 persen dan anak di bawah 18 tahun sebanyak 123 kasus atau 26 persen di urutan kedua.

Kasus pelecehan seksual dan eksploitasi perempuan dan anak di internet serta penyebaran konten intim pribadi termasuk jenis KBGO yang mudah terjadi. Kata Bintang, mengutip keterangan resmi, Jumat (7/12/2024): “Semuanya melewati ini, tapi jarang ada jawaban yang adil.”

Menyikapi hal tersebut, KemenPPPA berupaya menciptakan koherensi dan kerja sama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan online.

“Penting untuk mendorong perempuan dan anak Indonesia agar sadar akan penggunaan teknologi digital yang benar. “Perempuan dan anak-anak dengan kemampuan literasi digital yang baik dapat melindungi dirinya dari berbagai kejahatan di dunia digital,” ujarnya.

Dalam dialog interaktif di Jakarta, Kamis 11 Juli 2024, telah dilakukan penandatanganan Piagam Komitmen Bersama. Piagam ini berisi tentang sinergi, kolaborasi dan aksi bersama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan online.

Piagam tersebut ditandatangani oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Direktur Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Republik Indonesia (LPP RRI) Mistam, perwakilan kementerian/organisasi, dunia usaha, masyarakat, mitra pembangunan, akademisi dan Anak-anak. Melayani. Forum.

“Hari ini, kita kembali menciptakan komitmen bersama melalui aksi multilateral bersama untuk memperkuat berbagai upaya pencegahan sebagai sumber daya terbaik dalam memutus rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak.”

“Mari kita lakukan tindakan nyata untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan, khususnya secara online,” kata Bintang.

Terkait hal tersebut, Mistam menyambut baik seruan kerja sama Bintang dalam implementasi perlindungan perempuan dan anak di bidang daring. Menurut Mistam, pihaknya memiliki komitmen serupa dalam hal ini.

“Kita semua hadir di sini dengan tujuan dan komitmen yang sama, yaitu menciptakan sinergi, kerjasama dan aksi bersama untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan online. RRI telah melaksanakan program pelatihan secara mandiri dengan tujuan untuk melindungi masyarakat rentan,” kata Mistam.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan pihaknya telah mengaktifkan literasi digital yang inklusif dan menjangkau berbagai kalangan, termasuk perempuan.

Menurut Usman, literasi digital merupakan langkah preventif yang mencakup 4 (empat) pilar yaitu keterampilan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

“Kemudian kami menerapkan mekanisme yang biasa disebut korektif. Kami menghapus konten-konten negatif di media sosial dan website, termasuk pornografi yang berkaitan dengan pornografi,” kata Usman.

“Sejak 17 Juli 2023 hingga 13 Juni 2024, kami menghapus 25.628 konten pornografi, 374 di antaranya melibatkan pornografi anak. Kemudian dalam mekanisme penindakannya kami bekerja sama dengan pihak kepolisian Republik Indonesia, ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto