Keberadaan Lumba-lumba Raksasa Penghuni Sungai Amazon Terkuak

Read Time:1 Minute, 47 Second

LIMA – Lumba-lumba air tawar di Amazon dan Asia Selatan terkenal dengan keunikan kulitnya yang berwarna merah jambu dan statusnya sebagai mamalia yang terancam punah.

Seperti dilansir IFL Science, penemuan fosil baru lumba-lumba sungai air tawar berusia 16,5 juta tahun membantu menjawab pertanyaan tentang asal usul makhluk luar biasa ini.

Tengkorak dan fosil lumba-lumba sungai purba lainnya ditemukan di Rio Napo, Loreto, Peru pada tahun 2018 dan berusia lebih dari 16,5 juta tahun, berasal dari Miosen Awal hingga Tengah.

Dinamakan Pebanista yacuruna oleh tim peneliti, lumba-lumba ini berukuran panjang sekitar 3 meter (9,8 kaki), menjadikannya lumba-lumba air tawar terbesar yang diketahui.

P. yacuruna (kiri) merupakan yang terbesar dibandingkan empat spesies utama lainnya.

Garis abu-abu menunjukkan ukuran maksimum dan garis putih menunjukkan ukuran minimum yang tercatat atau direkonstruksi dari setiap spesies.

P. yacuruna juga diperkirakan memiliki tubuh tebal dengan hidung panjang dan mata sangat kecil, hampir buta total. Para peneliti menduga lumba-lumba purba ini menavigasi perairan berlumpur Amazon menggunakan melon kecil di dahi mereka untuk ekolokasi.

Dengan memeriksa tengkoraknya dengan cermat, yang memiliki hidung panjang, gigi besar, dan dahi yang berkembang dengan baik, tim menyimpulkan bahwa lumba-lumba purba ini telah beradaptasi dengan sempurna untuk hidup di air tawar.

Lumba-lumba Sungai Amazon yang diketahui saat ini berevolusi dari garis keturunan yang disebut Iniidae. Namun evolusi lumba-lumba sungai Asia Selatan yang dikenal dengan nama Platanistidae masih belum diketahui karena fosil mamalia purba tersebut sangat langka.

Kelompok ini mencakup spesies hidup seperti lumba-lumba sungai Gangga (Platanista gangetica gangetica), yang hidup di saluran air Sungai Gangga di India.

Setelah melakukan analisis filogenetik, tim peneliti menyimpulkan bahwa sisa-sisa fosil tengkorak tersebut merupakan kerabat terdekat lumba-lumba Sungai Gangga.

Hal ini, dikombinasikan dengan karakteristik lumba-lumba yang memungkinkan mereka beradaptasi sepenuhnya dengan air tawar, membuat tim percaya bahwa kelompok Platanistida ini mulai hidup di sistem air tawar di Afrika Selatan dan Amerika Selatan sebelum nenek moyang klade Iniidae yang memunculkan modernitas. Lumba-lumba Sungai Amazon.

Penemuan ini penting untuk memahami keanekaragaman dan evolusi lumba-lumba air tawar, serta berkontribusi terhadap upaya konservasi untuk melindungi spesies yang terancam punah ini.

=====

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post
Next post Perlu Pendekatan Baru dalam Penciptaan Ruang Hidup Ideal