Keluarga Siswi Korban Penganiayaan di Bekasi Minta Keadilan Polisi

0 0
Read Time:2 Minute, 3 Second

Kabupaten Bekasi – Keluarga seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Sibarusa, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meminta keadilan kepada polisi. Sebab, anak Anda menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh sesama siswa di daerah tersebut. Sehingga mereka mengharapkan pelaku kejahatan dihukum sesuai perbuatannya.

Orang tua salah satu korban perundungan, Mapud (40), mengatakan, anaknya saat ini mengalami trauma dan tidak bisa mengikuti proses pembelajaran di sekolah setelah mengalami kekerasan fisik.

“Tentang kejadian yang dialami anak saya setelah di-bully, sekarang masih trauma, tidak berani sekolah, masih trauma,” kata Mpud pada Rabu, 4 Oktober 2023, di Sikarang.

Ia mengaku mengikuti proses peradilan yang berjalan usai membuat laporan ke polisi, berharap pelaku pengancaman tersebut mendapat hukuman tegas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.

“Ya, saya berharap pelakunya ditindak dan ditindak tegas. Saat ini, polisi sedang memantau. masa depan,” katanya.

Aksi intimidasi yang dilakukan sekelompok mahasiswa terhadap korban berinisial K dan N di wilayah Kecamatan Sibarusa, Kabupaten Bekasi, viral di media siber.

Kejadian bermula saat korban menegur pelaku karena ugal-ugalan mengendarai sepeda motor. Sebuah video sensasional yang viral di media sosial memperlihatkan dua pelajar dianiaya di lapangan terbuka.

Dalam video tersebut, pelaku yang merupakan siswa SMA berbeda sekolah, memukul membabi buta dengan inisial kedua korban. Tindakan bullying berakhir setelah salah satu siswa menghentikan tindakan yang tidak dapat diterima tersebut. Lukita Wati, Petugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi, membenarkan, operasi tersebut terjadi pada pekan lalu setelah korban memberi tahu tersangka yang mengendarai sepeda motor ugal-ugalan.

“Awalnya pelaku ditegur karena ngebut, namun karena tidak terima, pelaku menghampiri korban. Korban mengalami luka dan lebam,” ujarnya.

Pihaknya mendampingi kedua korban untuk melaporkan pengancaman tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Metro Bekasi. Otopsi juga dilakukan terhadap keduanya di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.

“Akibat kejadian tersebut, keduanya tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar karena masih trauma dengan kejadian yang dialaminya. Selain memberikan bantuan hukum, kami juga berupaya membantu kondisi kejiwaan anak tersebut. katanya.

Polisi masih menangani kasus intimidasi yang berujung pada pelecehan terhadap pelajar di distrik Sibarusa. Korban mendatangi unit PPA untuk membuat laporan polisi, autopsi juga sudah dilakukan dan sedang dilakukan pihak berwajib, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, AKP Hotma Sitompul (KR-PRA). . (semut)

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Ribuan drone dan kembang api di Ancol akan memukau Anda saat Tahun Baru 2025. Ribuan pengunjung di kawasan Ancol heboh saat ribuan drone dan kembang api menghiasi langit tempat wisata tersebut. Jakarta Utara. designsuperstars.net.co.id 1 Januari 2025

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto