Tokyo – Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) menggalakkan moderasi beragama di Republic of Indonesia School of Tokyo (SRIT) di Jepang. Aksi juga dilakukan bersama mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas di Negeri Sakura.
Direktur Pendidikan Agama Islam Amrula menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang tidak bisa lepas dari konteks keagamaannya. Moderasi beragama dan bela negara merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam menjaga kedaulatan negara.
“Moderasi beragama itu bagaimana kita bisa menggunakan agama dengan baik. Juga soal bela negara, bagaimana kita memperkuat negara kita. Jadi dua-duanya saling eksklusif,” kata Amrula di Jepang, Rabu, 20 Desember 2023.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyambut baik program moderasi beragama Kementerian Agama. Mantan anggota dewan itu menjelaskan, gagasan moderasi beragama sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia di Jepang, baik pekerja maupun pelajar.
“Saat ini jumlah WNI di Jepang mencapai 120.000 orang yang sebagian besar adalah para pekerja kerinduan akan forum dan acara keagamaan yang isinya relevan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujar lulusan Teknik ITB angkatan 1972 ini dalam siaran barunya. Gedung KBRI Tokyo.
Selama di Jepang, tim Direktorat PAI juga melakukan pertemuan dengan Profesor Hisanori Kato di Chuo University, Tokyo. Moderasi beragama kembali digalakkan melalui seminar yang dihadiri oleh mahasiswa Jepang dan berbagai dosen di kampus.
Dalam pengantarnya, Profesor Kato menyambut baik kedatangan delegasi Kementerian Agama untuk memperkenalkan moderasi beragama dalam konteks pendidikan kepada mahasiswa Jepangnya yang dihadapkan pada pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia.
Rumah moderasi
Seminggu di Jepang, tim Kemenag juga menggelar pertemuan dengan santri di Masjid NU At Taqwa Koga, Jepang. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas rencana pendirian pusat moderasi beragama di luar negeri.
Hal ini juga sangat berlaku untuk program-program yang kita jalankan selama ini. Masyarakat menuntut adanya ceramah dan program keagamaan yang merespon hubungan antara kebutuhan spiritual dan organisasi yang moderat dan terbuka, kata Presiden Islam. Masyarakat Indonesia (KMII) Jepang, Muhammad Zahrul Mutakin.
Hal serupa diungkapkan Presiden PCI NU Jepang Achmad Ghazali. Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir, pelajar Indonesia dan masyarakat yang tinggal di Jepang membutuhkan konten dan literasi agama yang moderat dan tidak melulu. “Kami akan mengundang seluruh lapisan, baik dari NU maupun ormas lain seperti Muhammadiyah,” kata peneliti National Agriculture and Food Research Organization (NARO), Jepang.
Selama sepekan di Jepang, tim Kementerian Agama mengunjungi SRIT, Chuo University, Waneda University, serta mahasiswa dan dosen di kantor PCINU di Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, untuk menjalin moderasi beragama dalam Bela Negara di Luar Negeri (MBBN ). ). ) program.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Pengajian Nuzul Qur’an Tingkat Nasional, Kemenag: Semangat membawa Indonesia melestarikan keberagaman Pengajian Nuzul Qur’an tingkat nasional yang dipimpin oleh Kemenag atau Kementerian Agama. Tahun 2024 dilaksanakan di Auditorium Kemenag HM Rasjidi pada Rabu kemarin. designsuperstars.net.co.id 28 Maret 2024