Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba

0 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

designsuperstars.net, JAKARTA – Dinas Kesehatan Indonesia (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba 2025-2029 akibat Resistensi Antimikroba (AMR).

Pertama, organisasi departemen penanganan kasus AMR di Indonesia, yaitu tentang struktur organisasi pembangunan manusia dan undang-undang budaya 07 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional pengendalian tindakan preventif tahun 2020-2024.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saxono Harbuono mengatakan peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba merupakan saat yang penting untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan mencegah AMR.

Strategi nasional ini mempunyai tiga landasan utama, yaitu tata kelola yang efektif, informasi strategis, dan sistem pemantauan eksternal. Rencana nasional ini dibangun berdasarkan empat pilar penting, yaitu pencegahan penyakit menular, akses terhadap layanan kesehatan esensial, diagnosis tepat waktu dan akurat, serta pengobatan yang tepat dan disetujui, kata Dante dalam siaran persnya, Selasa (20/8). 2024). ).

Ia berharap peluncuran strategi nasional pengendalian resistensi antimikroba menjadi harapan untuk menyelamatkan jutaan nyawa di masa depan.

Direktur Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya mengungkapkan, 1,27 juta orang meninggal akibat AMR di seluruh dunia pada tahun 2019. Jumlah ini diperkirakan akan terus berlanjut dan pada tahun 2050 diperkirakan akan menyebabkan 10 juta kematian.

Inisiatif nasional ini merupakan upaya preventif untuk mengatasi meningkatnya angka kematian akibat AMR yang merupakan ancaman global. Azhar mengatakan, “Kalau tidak kita tangani dengan baik pasti akan menimbulkan masalah terutama di negara kita (Indonesia).

Strategi Nasional Penanggulangan Resistensi Imunisasi terdiri dari 14 komponen. Strategi nasional ini akan digunakan untuk menyusun rencana aksi pengendalian AMR nasional daerah pada tahun 2025-2029.

Plt. Ketua Tim Sistem Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, Roderick Salenga, mengatakan peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba didasarkan pada pendekatan berbasis populasi WHO. “Sistem ini mengatasi hambatan spesifik yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan untuk mencegah, mendiagnosis dan mengobati penyakit, termasuk penyakit yang resistan terhadap obat,” kata Salenga.

Dengan kata lain, pendekatan ini mengutamakan akses dan kesetaraan, yang merupakan prinsip penting dalam reformasi layanan kesehatan. “Kami berharap pemerintah Indonesia terus mendorong tidak hanya kesadaran tetapi juga tindakan,” ujarnya. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto