Kemenkes RI Kirim Bantuan untuk Tangani Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

Read Time:1 Minute, 41 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Provinsi Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Jumat, 7 Maret 2024 menimbulkan korban jiwa dan berdampak serius. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), terdapat 25 orang meninggal dunia.

Selain itu, lebih dari 74.934 orang dievakuasi dan 119.228 orang terdampak banjir dan tanah longsor. Selain itu, banjir dan longsor juga berdampak pada fasilitas kesehatan di wilayah tersebut. Terdapat 94 puskesmas yang terkena dampak, antara lain: 4 puskesmas, 24 puskesmas penunjang masyarakat, dan 66 pos kesehatan nagari.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Krisis Kesehatan mengirimkan Tim Penanggulangan dan Penanggulangan Regional Sumbar dan Tim Medis Darurat Regional Sumbar Tipe 1 (EMT). Mereka diberikan bantuan dan dukungan terhadap layanan kesehatan di daerah yang terkena dampak.

Tak hanya itu, seperti dilansir dari situs Sehat Negeriku pada Rabu 20 Maret 2024, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, Dr. PMT). Kemudian EMT Tipe 1 Regional Sumbar membuka posko kesehatan dan memberikan layanan kesehatan di Painan, Jalan Raya Padang Barung-Barung Balantai.

Selain dukungan pelayanan kesehatan, Tim Manajemen memberikan bantuan untuk memperluas cakupan Health Emergency Operations Center (HEOC). Bantuan tersebut meliputi dukungan data dan informasi subklaster kesehatan, bantuan dan penyediaan tenaga kesehatan sukarela, serta dukungan administratif lainnya.

Dalam pemberian pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan Daerah Pesisir Selatan mencatat delapan penyakit umum yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa, yaitu: ISPA Hipertensi Demam Gastritis Dermatitis Rematik Penyakit kulit dan tubuh Kanker.

Menurut Sumarjaya, tim penanggulangan kedaruratan kesehatan juga mendatangi Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan untuk menerima tim EMT IDI dari Sumbar. Tujuan dari pengaturan ini adalah agar setiap relawan di wilayah yang terkena dampak dapat melakukan yang terbaik, dan semua warga memiliki akses terhadap layanan kesehatan terbaik.

Sementara penanganan kerusakan air dan lahan di Kabupaten Pesisir Selatan terus dilakukan. Hal ini dilakukan guna mencegah timbulnya masalah kesehatan di daerah tersebut. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kesehatan RI juga telah memberikan dukungan untuk penanganan bencana ini.

Terdapat 15 kabupaten di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, yang terdampak banjir dan longsor. Subdivisi tersebut adalah: Distrik

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Hasil BRI Liga 1: Borneo FC Libas Bhayangkara FC, Madura United Comeback Dramatis
Next post EDC Android Dipakai untuk Memasarkan Produk