designsuperstars.net, Jakarta Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan China National Rice Research Institute (CNRRI) mengembangkan teknologi pertanian guna meningkatkan produksi tanaman. Kemitraan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas benih dengan mengembangkan benih yang lebih mampu beradaptasi terhadap kondisi kekeringan.
Selain itu, kerja sama Kementan dengan CNRII juga mencakup teknologi pertanian modern dengan penerapan teknologi digital (AI) dan mesin pertanian modern seperti mesin penyemaian otomatis, konveyor, drone, pemanen, dan unit pemindahan.
Melalui kerja sama ini diharapkan kita dapat meningkatkan produksi pertanian dengan memastikan teknologi dan inovasi terkini, dengan meningkatkan praktik pertanian (IP) sehingga lebih efisien dan berkelanjutan serta yang terpenting menurunkan biaya produksi. 40-60% melalui pengembangan peralatan, mesin, dan metode teknologi baru.
Menteri Pertanian Andy Imran Soliman mengatakan kerja sama ini tidak hanya menjamin kecukupan pangan kedua negara, namun juga berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan global.
“Dengan mempertemukan keahlian dan teknologi CNRRI, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.
“Kementerian Pertanian optimis inisiatif ini akan melahirkan inovasi-inovasi baru dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, serta mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok di sektor pertanian,” jelas Imran.
Seperti diketahui, China National Rice Research Institute (CNRRI) merupakan lembaga penelitian padi terbesar di Tiongkok dan didirikan pada tahun 1981.
Perusahaan juga telah memproduksi berbagai varietas padi premium yang tahan penyakit, toleran terhadap tekanan lingkungan, serta menggunakan teknologi ramah lingkungan dan hemat biaya. Selama beberapa dekade terakhir, CNRRI telah mengembangkan varietas padi hibrida dengan hasil rata-rata 9,7 ton per hektar.
Selain itu, CNRRI menggunakan teknologi pertanian real-time seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem mekanisasi terintegrasi modern, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi pertanian.
(*)