Kenali Tanda Bayi Sudah Siap MPASI dan Panduan Pemberiannya

Read Time:2 Minute, 22 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Saat bayi menginjak usia 6 bulan, biasanya bayi sudah siap untuk mendapat MPASI atau suplemen ASI. MPASI penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang terus bertambah yang tidak dapat dipenuhi hanya melalui ASI saja. Pada saat bayi berusia 6 bulan, ASI hanya mampu menyediakan 60-70 persen nutrisi yang dibutuhkannya.

Namun sebelum memberikan MPASI, penting untuk mengetahui tanda-tanda kesiapan anak. Menurut dokter anak Rooney DiSianti, salah satu tanda anak siap menerima MPASI adalah refleks ekstrusinya yang menurun, sehingga ketika anak memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, ia memiliki refleks untuk mendorongnya dengan lidahnya. refleks ekstrusinya masih kuat, berarti dia belum bisa makan,” jelas Rooney dalam media briefing, 2 April 2024.

Setelah itu, ibu bisa fokus menjaga kepala bayi tetap tegak, “Kalau kepalanya bergerak-gerak, dia tidak bisa menopang dirinya sendiri, berarti dia belum siap makan.” Selain itu, posisi duduk anak juga dapat membantu menjaga keseimbangan.

Menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada juga tanda-tanda psikologis yang menandakan anak sudah siap makan. Tanda yang paling mudah adalah anak menunjukkan keinginan makan dengan mulut terbuka, mencondongkan tubuh ke depan saat lapar, dan menggerakkan badan ke belakang saat kenyang atau tidak tertarik.

Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut, bisa dipastikan ia siap menerima MPASI.

Setelah Anda mengetahui tanda-tanda anak Anda siap menerima MPASI, hal penting berikutnya adalah mengetahui bagian-bagian yang tepat. Pemberian porsi MPASI yang tepat penting untuk menjamin gizi anak dan mencegah obesitas pada anak.

Menurut Rooney, takaran saji yang dianjurkan untuk anak usia 6 bulan yang memulai MPASI adalah 2-3 sendok teh orang dewasa. Kemudian, ibu dapat menilai toleransi makanan bayi dan menilai apakah bayi siap makan.

Kemudian dapat dilanjutkan hingga 12 bulan dengan mengeluarkan setengahnya dari wadah 250ml. Namun yang membedakannya adalah frekuensi makannya sehari-hari.

Untuk anak usia 12-24 bulan, porsi yang dianjurkan adalah tiga perempat wadah 250 ml. Selain makanan utama, anak boleh makan 1-2 kali makan atau snack per hari.

Dengan panduan porsi makan ini, ibu dapat memastikan bayinya mendapatkan nutrisi yang cukup, tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Jadwal pemberian ASI tidak hanya jadwal pemberian MPASI saja, namun juga jadwal pemberian ASI. “Dari usia 6 bulan, ASI bukan prioritas. Tapi kita harus mengaturnya, bayinya makan dengan baik,” kata Rooney.

Jika bayi yang memulai MPASI memiliki jumlah ASI yang banyak, bayi tidak akan mau makan karena merasa kenyang meski sudah minum ASI. “Kita harus makan 2 kali dan 3 kali makan besar, kita harus melakukan itu, kita tetap harus menyusui.”

Oleh karena itu, meskipun bayi sudah bisa makan, pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga usia 2 tahun, karena ASI memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi.

Selain itu, jadwal pemberian MPASI anak juga perlu diperhatikan. Untuk anak usia 6-9 bulan, MPASI diberikan 2-3 kali sehari. Sedangkan untuk anak usia 9-24 bulan, MPASI dapat diberikan 3-4 kali sehari.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bukan Toyota, Ini Mobil Terlaris di Dunia Tahun 2023
Next post Terpopuler: Stevie Agnecya Cerita Keputusan Mualaf, Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana Bukber