Jombang – AA (8), siswa SD Negeri Genenganjasem, Kecamatan Kabu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kurang berprestasi. AA mengalami cedera kepala saat teman sekelasnya secara tidak sengaja melemparkan tongkat ke arahnya.
Menurut penuturan Nur Aini, ibunya melahirkan AA. Penganiayaan yang dilakukan AA bukan kali pertama dialami putranya.
Menurut siswa Kelas AA itu, putranya sering di-bully oleh teman-temannya di sekolah. Namun AA enggan memberitahu ibunya.
Penganiayaan yang dilakukan AA baru terungkap menyusul peristiwa tragis Senin 26 September 2023. Saat liburan, kepala saya tidak sengaja terbentur tongkat yang dilempar teman sekelas.
“Iya, katanya (Guru) cuma kecelakaan, cuma main-main. Enggak apa-apa. Anaknya nggak kasih tahu alasannya. Malah temannya yang bilang begitu.” Aini berkata pada Rabu 27 September 2023: .
Ia melanjutkan, “Ibuku (yang disebut-sebut adalah teman AA) dan AA bentrok di meja. Sebelumnya, teman ibuku, AA, mengolok-olok ibuku di sekolah dan mengatakan bahwa ibuku akan menjadi teman ibuku (AA). “
Sesuai jadwal, AA mengalami cedera kepala. Aini mengaku mengalami cedera kepala saat AA tidak sengaja menjatuhkan tongkat saat bermain di luar saat liburan sekolah.
“Kejadiannya jam 10 di zona sekolah. Dia sedang bermain mencari plastik dan tanpa sengaja temannya melempar tongkat hingga kepalanya terbentur. Di belakang kelas, di zona sekolah,” ujarnya.
Darah segar mengalir dari kepala AA sesaat setelah pohon itu menimpa kepalanya. Hal ini membuatnya malu dan akhirnya dia pingsan dan memberitahu teman-temannya.
“Bocah itu langsung mengangkat kepalanya, melihat darah, tubuhnya patah, dan terus mengatakan bahwa kepalanya patah, kepalanya patah, dan banyak darah. Saya memberi tahu teman saya dan dia bangkit, tetapi bocah itu sudah sampai, dan dia tidak putus asa karena teman-temannya berinisiatif membantunya,” kata Aini.
Melihat adanya luka di kepala, salah satu guru sekolah tersebut langsung memotong rambut AA hingga ke bagian lukanya untuk melihat seberapa parah lukanya.
Katanya, “Rambut AA dicukur dulu, lalu dibawa ke rumah sakit di Glugu (rumah sakit di desa). Lukanya tidak perlu dijahit. Itu hanya luka. Luar biasa.”
Diakuinya, akibat cedera kepala yang dialami AA, AA kini mengeluh sakit kepala dan nyeri kepala. “Yang dikeluhkan masyarakat adalah pusing dan nyeri,” ujarnya.
Ia juga ingin pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa anaknya. Aini tahu ini adalah sebuah tragedi.
“Iya, tugasnya bukan soal mengabaikan. Pastikan ini tidak terulang lagi, tapi berikan perhatian lebih kepada siswanya. Kalau dia tidak melakukan kesalahan, soalnya kita sama-sama mengetahuinya,” kata Aini.
Ia pun mengaku usai kejadian tersebut, pihak sekolah menelponnya untuk memintanya membimbingnya secara damai.
“Iya saya dipanggil ke sekolah dan saya tidak mau jauh-jauh jadi dekat saja. Tidak lama. Ya, saya coba datang ke sini dan saya dipanggil (Masyarakat Polres Jombang)” Aini .
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SD di Jombang mengalami cedera kepala setelah dilempar oleh teman sekelasnya dari pohon saat istirahat sekolah.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di tautan ini. Menteri Nadiem menegaskan, Pramuka bukan dihapuskan, melainkan undang-undang dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Keterampilan. Nadiem Makarim menegaskan, kegiatan ekstrakurikuler kepanduan tidak berhenti di sekolah saja dan sebenarnya sudah menjadi undang-undang. designsuperstars.net.co.id 3 April 2024