Ketua BEM UI: Tidak Guna Pemimpin Muda Tapi Mengacaukan Konstitusi

Read Time:1 Minute, 53 Second

Depok – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengatakan majunya Gibran Rakabuming Raka merupakan kegagalan generasi muda dalam melindungi kepentingannya. Ia tidak menganggap kiprah Gibran di Pilpres 2024 sebagai kemenangan generasi muda.

“Kemajuan Gibran bukan berarti kemenangan bagi kelompok muda, namun kekalahan bagi kelompok muda untuk melindungi kepentingannya sendiri,” kata Melki dalam pidatonya “Mengajarkan budaya perjuangan bangsa: Pengkhianatan Konstitusi oleh Dinasti” di hadapan Majelis Nasional. Gedung Rektor UI, Selasa lalu, 7 November 2023.

Menurutnya, tidak ada gunanya jika pemimpin muda menghujat konstitusi. Padahal konstitusi adalah pelindung negara.

“Apa gunanya punya pemimpin muda kalau kita melanggar konstitusi?” “Apa gunanya pemimpin muda ikut campur dalam hal-hal yang bisa melindungi masa depan kita semua, seperti konstitusi,” ujarnya.

Gibran benar-benar mewakili generasi muda. Ia tak mempermasalahkan Gibran sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Namun perlu diketahui, praktik lama yakni nepotisme dan kolusi masih terus dilakukan.

“Tidak ada gunanya bagi pemimpin muda selain ide-ide lama, kebiasaan lama, nepotisme, kolusi.” “Ini adalah hal buruk yang harus kita lawan,” tegasnya.

Melki menegaskan, dirinya tidak setuju dengan keberadaan pemimpin muda. Kemampuan ini sebenarnya dianggap lebih “berguna” bagi kita dari segi usia, dari segi jangka waktu. Namun dibutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang memiliki ide-ide muda, berjiwa muda dan ide-ide baru untuk memimpin.

“Bukannya kami tidak setuju dengan lahirnya pemimpin muda. Faktanya, ini lebih “bermanfaat” bagi kita seiring bertambahnya usia. “Tetapi kita membutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang memiliki ide-ide muda, ide-ide muda, ide-ide segar untuk memimpin republik ini,” ujarnya.

Ia mengaku muak dengan gaya kepemimpinan tim senior yang dianggap menguras anggaran. Mereka menginginkan pemimpin yang berpihak pada generasi muda.

“Kita bosan dengan pemimpin-pemimpin lama yang setiap hari menghabiskan anggarannya untuk memberikan korupsi yang teduh, berpura-pura muda, memakai celana jeans untuk pemilu 2024, memakai sepatu kets, memakai jaket denim, menyebut dirinya Dylan-Milea, berpura-pura muda, mencoba segalanya. ” untuk menarik masyarakat “Kita semua punya 52% suara, tapi kita tidak pernah punya posisi yang jelas terhadap regulasi dan kebijakan terkait generasi muda”, tutupnya.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Pentingnya edukasi keuangan di era perdagangan digital Di era digital ini, investasi semakin mudah diakses oleh masyarakat luas. Platform investasi online juga tersedia untuk kenyamanan investor pemula. designsuperstars.net.co.id 2 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bintang, Adik Bungsu Rizky Febian Datang ke Pernikahan Kakaknya, Interaksi dengan Putri Delina Jadi Sorotan
Next post Kampus Merdeka Fair 2024 Kuatkan Gerakan MBKM Mandiri