Ketua Dewa Pers: AI Tak Memberikan Kontribusi Positif untuk Pembuatan Berita

0 0
Read Time:1 Minute, 31 Second

Jakarta – Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu meminta seluruh perusahaan media digital memikirkan kembali proses pembuatan konten berita menggunakan AI atau kecerdasan buatan. Ia mengatakan, karya jurnalistik harus berkualitas, dengan konteks yang mendukung, fakta, dan narasumber yang ahli.

Tantangan ini dilontarkan Ninik Rahayu saat acara diskusi terbuka bertajuk “Apa Selanjutnya Setelah Hak Penerbit: AI untuk Media”. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau seluruh perusahaan media, khususnya media digital, untuk lebih memperhatikan kualitas konten berita AI.

“Jurnalisme butuh konteks, butuh fakta, butuh informan profesional, perlu konfirmasi. Saat ini, di era digital yang serba cepat, namun hal tersebut tidak terjadi, yang terjadi adalah AI tidak memberikan kontribusi yang positif.”

Pasalnya, program seperti ChatGPT yang dirancang oleh OpenAI secara tidak langsung menyediakan niche yang dapat digunakan sebagai alat untuk menulis konten berita berbasis AI. Saat ini penggunaan AI tidak selalu memberikan manfaat positif.

“Saat ini, di era digital yang serba cepat, hal itu tidak dilakukan. Yang terjadi adalah AI tidak memberikan kontribusi positif,” kata Ninik dalam diskusi tersebut.

“Saya menghimbau teman-teman untuk melakukan riset terlebih dahulu agar konten yang berasal dari AI itu dangkal, kurang konteks, dan tidak memberikan informasi yang akurat,” imbuhnya.

Selain itu, Ninik juga menyoroti aspek hukum terkait penggunaan teknologi AI dalam proses pelaporan. Ia menilai ada kemungkinan konten berita serupa atau identik dengan media lain sehingga berujung pada isu plagiarisme.

“Kita juga dihadapkan pada belum adanya penjelasan bahwa berita yang dibuat teman-teman media berasal dari AI. Itu perlu transparansi, jangan disembunyikan,” jelas Ninik.

“AI hanyalah sebuah alat. Sebab, hanya rakyatlah yang bisa mengendalikannya, sehingga kaidah jurnalisme berkualitas tetap berlaku. Jadi menurut saya investasi terbaik saat ini adalah pada manusia, bukan mesin,” tutupnya. Simak wawancara Erick Thohir dengan bos NVIDIA Jensen Huang tentang ekosistem AI di Indonesia. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menikmati pertemuan dengan Jensen Huang, pendiri NVIDIA. designsuperstars.net.co.id 14 November 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto