Kronologi Siswa SMA di Klaten Meninggal Kesetrum di Kolam Saat Ulang Tahun

Read Time:2 Minute, 56 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Seorang siswa SMA di Klaten tersengat listrik setelah terlempar ke kolam renang saat merayakan ulang tahunnya.

Fajar Nugroho yang merupakan ketua OSIS SMAN 1 Cawas mengalami peristiwa tragis tersebut saat teman-temannya merayakan ulang tahunnya dengan cara yang berakhir dengan kematian.

Keluarga Fajar Nugroho, siswi SMA di Klaten yang tersengat listrik, memilih tak melapor ke polisi. Mengambil dari unggahan Instagram akun @kabar_klaten, Kapolsek Cawas AKP Umar Mustofa membenarkan hal tersebut kepada media pada Senin, 8 Juli 2024.

“Kami tidak bisa melanjutkan lagi karena keluarga almarhum menerima, kepala desa juga ada di sini, keluarga di sini sudah membuat pernyataan, yang penting mereka tidak mau melanjutkan rencana yang mereka anggap sebagai hal yang tidak diinginkan. suatu bahaya,” katanya. Umar Mustofa, disebutkan pada Rabu 10 Juli 2024.

Kejadian malang ini mendapat banyak perhatian dari masyarakat dan netizen. Banyak yang menekankan aksi boros yang kerap dilakukan sebagai cara merayakan ulang tahun.

Banyak komentar mengenai masalah ini yang memerlukan perhatian lebih besar terhadap keselamatan dalam setiap aktivitas atau merayakan ulang tahun, terutama yang berbahaya.

Salah satu komentar di akun media sosial X menyebutkan bahwa perilaku ekstrem tersebut merupakan tindakan yang mengabaikan bahaya yang ada di depan.

“Kadang-kadang orang kalau mau memberi kejutan pada temannya tidak memikirkan bahaya yang ditimbulkan. Kalau sampai terjadi hal seperti ini, saatnya mereka mengeluh dan mereka merasa bersalah dan siapa yang akan bertanggung jawab jika sampai seperti ini,” tulis akun tersebut. X @dimstrds pada Selasa, 9 Juli 2024.

 

 

 

Umar Mustofa menjelaskan, sesuai dengan waktu, pada Senin 8 Juli 2024, Fajar yang juga ketua OSIS di sekolahnya sedang mengerjakan tugas di sekolah.

“Mulai tanggal 24 Juni mendatang, OSIS berencana mencari dukungan untuk kompetisi pembinaan pengembangan dan bakat mahasiswa yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli mendatang,” kata Umar Mustofa.

Salah satu teman Fajar teringat bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Fajar. Usai makan siang dan salat, mereka merayakannya dengan melemparkan Fajar ke danau.

“Kami (teman Fajar) merayakannya bersamaan, sekitar empat orang merayakannya setelah makan siang dan sholat. Kami (teman Fajar) membungkusnya di kolam. Sebelum dibuang ke kolam, beri bedak lalu angkat, ”kata Umar. Mustofa.

Saat berada di dalam kolam, Fajar mengaku bisa merasakan kakinya. Teman-temannya segera berusaha membantunya.

“Jadi di telaga (Fajar) coba bangun (bangun) dia injak listrik, katanya (Fajar merasa) patah, padahal dia tersengat listrik. Tahunya dia kesetrum, temannya terjatuh (masuk telaga) temannya membantu, pertama, lalu dua atau tiga orang mereka dibenamkan (kolam).

Pada saat itu, seorang teman lainnya berhasil keluar dari kolam dan segera mematikan saklar listrik kolam tersebut.

Peristiwa tersebut mendapat banyak perhatian dari masyarakat dan netizen. Banyak yang menjadikan hal ini sebagai pelajaran untuk menahan diri melakukan tindakan boros yang kini sudah dianggap tradisi saat merayakan ulang tahun sahabat.

Hal ini menyusul beragam reaksi warganet di media sosial X terkait kejadian yang mereka akui sebagai korbannya.

“Makanya saya tidak ingin melihat anak-anak melakukan kegiatan yang aneh-aneh di hari ulang tahun temannya. Kadang di luar jam PBM, misalnya saat kegiatan ekstrakurikuler. Saya selalu berpesan untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak berbahaya. Sekalipun itu a candaan atau gurauan,” sahut akun lain.

“Tolong, kalau temanmu berulang tahun jangan kaget. Bikin masalah yang berulang tahun!! Tiup saja lilinnya, makan bareng, doakan yang baik.. kalau dia yang ulang tahun, kamu takut. Aku tidak bisa kesal karena takut dimarahi,” imbuh wartawan lain.

“Tidak masalah kalau ulang tahunmu dirayakan. Makanlah, kalau tidak bisa makan, kasih saja aku 3.000.000. Jangan kaget ya. Masih ingat kutukan itu, kalau dia menyesali yang namanya ‘pembunuh’.” ‘, dia bisa hidup atas namamu seumur hidupnya,” kata seorang jurnalis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Iritnya Konsumsi BBM Suzuki Swift Terbaru yang Cuma Rp120 Jutaan, 25 Km/Liter
Next post Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy, Teknologi Penanganan Batu Ginjal Tanpa Operasi