Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik, Kapan Boleh Puasa Sunnah Selepas Idul Adha?

Read Time:3 Minute, 10 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Umat Islam dilarang berpuasa di Hari Tasyrik. Hari Tasyrik mencakup tiga hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zul Hijjah.

Tiga hari setelah Idul Adha adalah hari istimewa dalam Islam, ketika umat Islam diperbolehkan menyembelih hewan kurban, menurut mui.or.id.

Menurut situs Kementerian Agama, tiga hari setelah Idul Adha disebut hari Tasyrik karena pada saat itulah daging kurban dijemur di bawah terik matahari. Dalam bahasa Arab, Tasyrik berasal dari kata masdar dari kata “syarraq” yang berarti “matahari terbit atau mengeringkan sesuatu”.

Penjelasan senada disampaikan Ustaz Abdul Somad, “Kenapa disebut tasyrik? Menjemur daging dengan bantuan sinar matahari.”

“Dagingnya banyak, dipotong-potong dan dikeringkan, ini hari Tasyrik. 11, 12, 13 (Dzulhijjah) hari penjemuran daging, Tasyrik,” lanjut Ustaz Abdul Somad dalam video tersebut. Mengapa puasa pada hari Tasyrik dilarang?

Hari Tasyrik adalah hari makan. Hari Idul Fitri adalah hari makan, bukan puasa. Hari Tasyrik adalah hari makan banyak daging, makan banyak daging, makan dan makan, Idul Fitri. , “Ustaz Abdul. jawab Somad.

Pada suatu kesempatan Rasulullah menginformasikan tentang larangan puasa pada hari Tasyrik yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.

Semoga Tuhan memberkatimu

“Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, keduanya bersabda: “Tidak boleh berpuasa pada hari Tashriq, kecuali bagi yang tidak diberi daging pada saat haji.” HR Bukhari, No. 1859)

 

Berdasarkan rincian hari Tasyrik dan Idul Adha, dapat dikatakan bahwa umat Islam diperbolehkan kembali ke Sunnah setelah Idul Fitri dan pada hari-hari yang dilarang berpuasa. Artinya, jika hari Tasyrik di bulan Zul Hijjat adalah tanggal 11, 12, dan 13, maka dimungkinkan untuk kembali menjalankan puasa Sunnah mulai tanggal 14 Zul Hijjat.

Mengenai hari Tasyrik di bulan Dhu al-Hijjah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan umat Islam pada hari ini, yaitu:

1. Membunuh hewan kurban

Amalan ini dianjurkan bagi umat Islam yang mampu. Saat berkurban, umat Islam bisa berbagi kenikmatan dengan orang-orang disekitarnya seperti hidangan istimewa yang terbuat dari hewan yang disembelih.

2. Menikmati makanan dan minuman

Makan dan minum di hari Tasyrik merupakan salah satu cara mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Dalam kisah Abu Hurair RA, Nabi SAW mengutus Abdullah bin Hudzaif untuk mengunjungi kota Mina dan bersabda: “Janganlah berpuasa pada hari (tasyrik) karena itu adalah hari makan, minum dan mengingat Allah.”

Amalan yang juga dianjurkan pada hari Tasyrik adalah shalat.

Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi SAW selalu membacakan doa sapu atau ayat 201 Surat Al-Baqarah.

Dan itu

Dan sebagian dari mereka adalah orang-orang yang berdoa: “Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan-kebaikan di dunia, dan kebaikan-kebaikan di hari akhir.” Dan peliharalah kami dari siksa api.”

Perlu diperbanyak jumlah shalat pada hari tasyrik, karena Allah akan mengabulkan setiap doa dan memohon ampun. Secara khusus, doa yang bisa kita panjatkan adalah doa universal, yang didalamnya kita memohon perlindungan dunia dan hari akhir.

 

Keutamaan mengucapkan takbir hari raya idul fitri sebelum tiga hari tasyrika ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Dalam QS Al-Baqarah ayat 203 Allah SWT berbicara tentang dzikir pada hari yang telah ditentukan.

Dan aku tidak takut pada Tuhan.

Dan ingatlah Allah pada hari yang telah ditentukan. Barangsiapa bersegera (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barangsiapa yang menyempurnakannya, maka tidak ada dosa baginya (di sana) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Dia akan mengumpulkan kamu.

Ibnu Abbas mengatakan, hari-hari yang termasuk dalam angka tersebut seharusnya adalah hari-hari tasyrik (melepaskan angin); yang disebut juga hari-hari yang diketahui, yaitu dua belas hari.

Ikrimah mengatakan bahwa zikir berarti mengucapkan takbir pada hari-hari Tashrik setelah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar).

Zikir adalah teknik sederhana yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Zikir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT. Pada hari tasyrik, zikir dibacakan pada saat takbiran, pembacaan tasmiyah (bismillah dan takbir pemotongan daging kurban).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Selain Mobil Terbaru, BAIC Berikankan Dukungan untuk Olahraga di GIIAS 2024
Next post Terpopuler: Mobil Baru BYD Rp160 Jutaan di Diler, Innova Zenix Hybrid Dihantam Terios