Lupa Niat Puasa Ramadhan di Malam Hari, Bagaimana Solusinya?

Read Time:3 Minute, 16 Second

designsuperstars.net, Jakarta Niat sebelum puasa Ramadhan. Berbeda dengan puasa sunnah, niat puasa Ramadhan harus pada malam sebelum Imsak.

Sebagaimana sabda Nabi SAW:

  مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصَّامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامه ُ  

Ini berarti:

“Barang siapa yang tidak mau berpuasa pada malam sebelum fajar, maka tidak ada puasanya.” (HR Abu Dawud).

Orang yang tidak berniat berpuasa malam berdasarkan hadis ini adalah orang yang tidak shahih. Lantas, jika Anda lupa menyebutkan niat puasa malam Ramadhan, adakah solusinya?

Melansir NU Online, Ilmuwan Fakultas Islam Syafii menawarkan solusi puasa Ramadhan bagi yang lupa niat berpuasa. Dengan mencontoh atau mengikuti Imam Abu Hanifah dengan niat puasa pagi.

Syekh Dr. Muhammad bin Ali Baathiya menjelaskan dalam bukunya Ghayatul Muna:

وَلَوْ نَوَى مِنْ تُلُوْعِ الْفَجْرِ لَمْ يَصِحَّ لِلْحَدِيْثِ السَّابِقِ . وَقِيْلَ يَصِحُّ كَمَا فِ دَرْلَهُ انْ يَنْوِيَ فِيَوَلِ الْيَوْمِ الَّذِيْ Panduan Pengguna  

Ini berarti:

“Barangsiapa yang niat salat subuh, maka ia tidak akan berpuasa karena hadis sebelumnya. Menurut salah satu pendapat, hukumnya tetap sah seperti ibadah lainnya asalkan masih masuk waktu salat. seseorang untuk shalat di awal hari jika ia lupa shalat malam imamnya. Menurut Abu Hanifah, puasa tetap terjadi” (Muhammad bin Ali bin Muhammad Baatiyah Ad-Dawani, Gaya Al-Muna Syarh Safinah An-Najah. , [Hadramaut: Maktabah Tarim Al-Hadithah], halaman 571).  

Lebih lengkap mengenai mazhab Hanafi dikemukakan oleh Syekh Abdurrahman Al-Jaziri (meninggal tahun 1360) dalam Ensiklopedia Hukum Empat Mazhab:

انِيْهِمَا: النِّيَّةُ … فَلَوْ لَمْ يُبِّتْ الِّيّةَ بَعْدَ غُرْوْ الشَّمْس هَتَّى Asْبَحَ بِدِيٌمْ

Ini berarti:

“Kedua, niatnya… Jika dia tidak berniat berpuasa setelah senja hingga subuh, maka dia bisa niat berpuasa pada waktu itu hingga siang hari.” (Abdurrahman bin Muhammad Al-Jaziri, Al-Fiqhu ala Madzahibil Arba’ah, [Beirut: Dar Al-Qutub Ilmiya], volume I, halaman 496).  

Mengacu pada rujukan tersebut, seseorang yang lupa tidak berniat berpuasa malam di bulan Ramadhan, tetap berniat shalat subuh hingga tengah hari seperti contoh Imam Abu Hanifah.  

Salah satu yang wajib dilakukan adalah niat puasa saat taklid yang mengacu pada Imam Abu Hanifah mazhab Hanafi. Pasalnya, mayoritas umat Islam Indonesia menganut aliran Syafiq yang secara hukum mewajibkan amalan malam.  

Jika seseorang berniat berpuasa di pagi hari tanpa mencontoh Imam Abu Hanifah, maka sama saja dengan menyempurnakan ibadah yang rusak.

Sebagaimana dikatakan Syaikh Sulaiman Al-Jamal (wafat 1204 H) dalam bukunya Futuhatul Wahhab: 

 كَمَا يسَنُّ لَهُ انْ يَنْوِيَ اَوَلَ الْيَوْمِ الَّذِيْ فَيْهْ ked ِيْ HANِيفَةَ – رَزِيَ الَ َّ وَإِلَ إِنَّ وَإِلَ حَرَامٌ  

Ini berarti:

“Barangsiapa yang lupa niatnya di malam hari, maka ia tetap berpuasa menurut pendapat Imam Abu Hanifah RA, karena disunnahkannya melupakan niatnya di awal hari. Hal ini jelas dan berlaku jika ia menaatinya. tidak, dia telah mencampuradukkan ibadah yang rusak dalam keyakinannya dan ini haram.” (Sulaiman bin Umar bin Manshur Al-Jamal, Futuhatul Wahhab bi Taudihi Syarhi Minhajit Thulab [Beirut: Dar Al-Fikr], volume II, halaman 311).  

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa orang yang lupa berpuasa malam tetap berniat berpuasa pagi.

Jangan lupa tiru Imam Abu Hanifah agar tidak terjadi talfiq (kebingungan pikiran) dalam shalat. Jika dia tidak mengikuti taklid, maka kewajiban puasa harus tetap dilakukan di siang hari dan dia harus melakukannya sepanjang hari.

Alumni dan Pondok Literasi Ma’had Aly Lirboyo Kediri mengatakan: “Namun solusi ini bukan hanya karena tidak disengaja pada malam hari, tetapi juga bagi yang lupa dan tidak ada niat”. aktivis, Ustaz A Zaeini Misbaahuddin Asyuari, Sabtu (16/3/2024).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Jepang Dikepung Bakteri Pemakan Daging Langka