Mantan Karyawan Bikin Startup AI Setelah Cabut dari Google

Read Time:1 Minute, 44 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Seorang mantan karyawan Google mendirikan startup AI setelah keluar dari perusahaan internet.

Startup yang dimaksud, Sakana AI, merupakan startup AI yang berbasis di Tokyo, Jepang.

Menurut Nikkei Asia, Rabu (24/1/2024), startup ini didirikan oleh mantan karyawan Google dan baru saja menerima pendanaan $30 juta, untuk mengembangkan model AI baru dengan “pendekatan baru”.

Dalam bahasa Jepang, Sakana berarti ikan. Sakana didirikan tahun lalu oleh CEO David Ha dan Leon Jones.

David Ha adalah kepala tim peneliti otak Google di Tokyo. Sementara itu, Jones menulis makalah tentang model AI yang kini diterapkan secara luas, termasuk oleh chatbot ChatGPT OpenAI.

Dari segi pendanaan, pendanaan putaran pertama yang diterima mantan karyawan Google ini dipimpin oleh perusahaan investasi asal AS, Lux Capital. Perusahaan modal ventura lain juga berpartisipasi, yang menyediakan modal awal untuk Open AI.

Selain itu, startup ini juga didanai oleh pemodal ventura dari Sony Group dan perusahaan telekomunikasi Jepang NTT dan KDDI yang didirikan oleh mantan karyawan Google. Investor lain yang berpartisipasi termasuk Kepala Ilmuwan Google Jeffrey Dean dan Miyako Capital.

David Ha mengatakan pendanaan tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada penelitian dan pengembangan selama satu atau dua tahun. Kini, Sakana AI juga merekrut beberapa mantan karyawan Google dan startup asal Inggris, Stable AI.

“Ada kemungkinan untuk mengembangkan pendekatan dan ide baru dalam AI,” kata mantan karyawan Google tersebut.

Meskipun perusahaan yang ada fokus pada pelatihan sistem berskala besar yang memerlukan daya komputasi yang signifikan, hal ini tidak terjadi pada Sakana. Sakana AI sedang menjajaki cara untuk mengembangkan sistem berdasarkan jaringan agen yang lebih kecil dan lebih hemat sumber daya.

Operasi perusahaan di Tokyo akan memungkinkan Sakana membedakan dirinya dari para pesaingnya di Silicon Valley. Kini, perusahaan AI di Silicon Valley bersaing untuk mendapatkan talenta AI dan sumber daya komputasi terbaik.

Peneliti AI terkemuka Jepang kurang dihargai dalam kompetisi akuisisi bakat internasional, menurut David Ha.

November lalu, NTT yang berencana merilis model AI dalam bahasa Jepang, dan Sakana akan bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan AI buatan.

Ha mengatakan Sakana akan berkontribusi terhadap pengembangan AI di Jepang, namun tidak terbatas pada Jepang saja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mengerikan, Roberto Baggio Dirampok saat Nonton Italia Vs Spanyol
Next post Hacker Curi Data 49 Juta Pengguna Dell dan Jual di Breach Forums!