TEXAS – Mantan CEO Boeing John Barnett ditemukan tewas setelah bertahun-tahun mempublikasikan kesengsaraan perusahaannya. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di tempat parkir sebuah hotel di Amerika Serikat.
Barnett meninggal pada usia 62 tahun. Dan yang menarik adalah meskipun pihak berwenang menyebut kematian mendadaknya sebagai bunuh diri, ia harus diselidiki ulang oleh mantan perusahaannya, Boeing.
Rinciannya, Barnett bekerja di Boeing sebagai manajer kualitas produksi 787 Dreamliner selama lebih dari 30 tahun sebelum memutuskan pensiun pada 2017. Pada hari-hari sebelum kematiannya, Barnett memberikan banyak bukti kerugian Boeing.
Seperti dilansir BBC, Barnett mengatakan pada Rabu (13/3/2024) bahwa perlengkapan pesawat tersebut sengaja dipasang oleh awak pesawat di bawah tekanan. Dia juga mengakui ada masalah besar pada sistem oksigen.
Barnett mengatakan jika sistem oksigen gagal, salah satu dari empat masker oksigen di pesawat bisa tiba-tiba tidak berfungsi. Dan dia mengatakan para pekerja tidak mengikuti prosedur untuk melacak kerusakan di pabrik yang rusak.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus, sampah yang tidak perlu dibuang dari tempat sampah dan dimasukkan ke dalam pesawat untuk menghindari penundaan dalam proses produksi. Meski Boeing membantah semua tuduhan tersebut.
Barnett mengatakan dia menyampaikan kekhawatirannya kepada administrator, namun tidak ada tindakan yang diambil. Boeing membantah klaim tersebut, namun tinjauan pada tahun 2017 oleh regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), mengonfirmasi beberapa tuduhan Barnett.
Telah dipastikan bahwa setidaknya 53 lokasi “tak tertandingi” di dalam pabrik tersebut tidak diketahui dan diyakini telah hilang. Boeing diperintahkan untuk mengambil tindakan. Mengenai tabung oksigen, perusahaan mengatakan pada tahun 2017 mereka menemukan bahwa beberapa tabung oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar, namun membantah bahwa tabung tersebut benar-benar digunakan di pesawat.
Setelah pensiun, Barnett memulai tuntutan hukum jangka panjang terhadap perusahaan tersebut. Dia didakwa dengan pencemaran nama baik karakternya dan menghalangi keadilan, namun tragisnya, Barnett meninggal karena bunuh diri saat berada di Charleston untuk diwawancarai mengenai kasus tersebut.