0
0
designsuperstars.net, Jakarta Sebagian orang tak peduli dengan Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari. Namun, ada pula yang merasa tertekan saat tidak memiliki pasangan di hari Valentine. Apalagi saat orang-orang di sekitar Anda merayakan hari ini, berkencan dengan pasangannya, atau makan malam bersama keluarga.
Survei BetterHelp tahun 2023 menemukan bahwa Hari Valentine adalah hari yang penuh tekanan bagi banyak orang.
Menurut survei ini, 55 persen para lajang merasa stres menjelang Hari Valentine. Sebuah survei kemudian menemukan bahwa sekitar 15 juta orang dewasa Amerika mengatakan kesehatan mental mereka memburuk menjelang Hari Valentine, dan lebih dari seperempat (26%) orang Amerika merasa negatif terhadap hari tersebut.
Menurut psikoterapis dan penulis buku Amy Morin, para lajang yang merasa sengsara di Hari Valentine sebaiknya mempersiapkan hari itu lebih awal.
Terkadang ketakutan yang mendahului hari ini lebih besar daripada hari itu sendiri. Akibatnya, lebih banyak pikiran dihabiskan untuk membayangkan hari itu. Menurut Amy, lebih baik buat rencana untuk besok.
“Buatlah rencana bagaimana Anda akan menghabiskan Hari Valentine. Bisa berupa makan malam bersama teman lajang atau menonton film sendirian. Mengetahui bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan akan membantu Anda merasa lebih baik,” kata Amy, dikutip. di Very Well Mind, Rabu (14/2/2024).
Selain itu, Amy juga mengatakan bahwa berpikir positif juga membantu mengarahkan suasana hati menjadi lebih positif.
Jadi, jauhi percakapan ini: Sedih rasanya sendirian di Hari Valentine. Lebih baik ucapkan mantra berikut untuk menguatkan hati dan meningkatkan mood: Sendirian lebih baik daripada menjalin hubungan yang buruk. Saya telah melalui hal-hal yang lebih buruk daripada menjadi lajang di Hari Valentine. saya hebat. Saya kuat. Hubungan romantis tidak mendefinisikan seseorang.
Apakah ada yang cocok? Pilih salah satu yang cocok untuk Anda dan ulangi berulang kali.
Hari Valentine adalah hari libur cinta dan kasih sayang, dirayakan setiap tahun pada tanggal 14 Februari.
Meski kerap dianggap sebagai perayaan cinta romantis pasangan, namun merayakan Hari Valentine sebenarnya bisa dilakukan dalam konteks yang lebih luas. Seperti cinta dan kasih sayang pada keluarga atau sahabat.
Perayaan ini biasanya dirayakan dengan mengirimkan pesan cinta kepada orang terkasih dengan kartu ucapan manis. Tak hanya itu, Anda juga bisa menunjukkan cinta dan kasih sayang Anda di hari Valentine dengan menghadiahkan bunga atau coklat.
Nama Hari Valentine konon diambil dari nama Santo Valentine, seorang pendeta Katolik yang tinggal di Roma pada abad ke-3. Ada banyak cerita tentang St. Valentine, dan seiring berjalannya waktu, cerita tersebut berkembang menjadi legenda yang kita kenal sekarang.
Salah satunya adalah kisah ketika banyak orang Romawi masuk Kristen. Namun, Kaisar Claudius II adalah seorang penyembah berhala pada saat itu dan mengeluarkan undang-undang yang ketat tentang apa yang boleh dilakukan oleh orang Kristen.
Claudius percaya bahwa tentara Romawi harus mengabdi sepenuhnya pada Roma, jadi dia mengeluarkan undang-undang yang melarang mereka menikah.
Namun saat itu Santo Valentine berani menikahi tentara dalam upacara rahasia Kristen. Inilah momen pertama Valentine mulai percaya akan pentingnya cinta.
Akhirnya, Valentine ditangkap dan dipenjarakan oleh Claudius atas perbuatannya. Saat dipenjara, Valentin merawat teman satu selnya serta putri sipir penjara yang buta.
Legenda mengatakan bahwa Valentine menyembuhkan gadis itu dari kebutaan, dan tindakan terakhirnya sebelum dieksekusi adalah menulis surat cinta yang ditandatangani “dari Valentine Anda”. Valentine dieksekusi pada 14 Februari 270. Hanya lebih dari 200 tahun kemudian, tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai Hari Valentine.
