Membanggakan! Empat Mahasiswa UNIKOM Bawa Inovasi Agrimate ke Semifinal Imagine Cup 2024
designsuperstars.net, Jakarta – Empat mahasiswa Universitas Ilmu Komputer Indonesia (UNIKOM) berhasil meluncurkan solusi inovatif agritech (teknologi pertanian) yang diberi nama Agrimate.
Agrimate, inovasi yang dikembangkan oleh Agricode, berhasil mencapai babak semifinal Microsoft Imagine Cup 2024, menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara dalam kompetisi teknologi global tahunan bergengsi ini.
Membantu petani Indonesia mengatasi tantangan
Agrimate hadir sebagai solusi cerdas dan akurat bagi petani Indonesia untuk membantu mereka mengatasi berbagai kendala di setiap musim tanam, mulai dari pra tanam hingga pasca panen.
Misalnya, terdapat tantangan dalam memperoleh pembiayaan sebelum musim tanam, terutama bagi petani kecil yang merupakan 72,1 persen dari seluruh petani Indonesia menurut Survei Pertanian Terpadu (SITASI) BPS 2021.
Ada pula tantangan dalam mengatasi serangan hama pada masa tanam dan menentukan harga yang tepat untuk menjual hasil pada masa pasca panen.
“Agrima adalah sahabat petanimu yang bukan sekedar slogan,” jelas Adinda Regita Afife Kiyani, mahasiswa tahun ketiga UNIKOM yang tergabung dalam tim Agricode, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (19/4/2024). . .
“Inilah cara kami membantu petani Indonesia, tulang punggung negara, meningkatkan taraf hidup mereka melalui peningkatan produktivitas dan keberhasilan ekonomi,” kata Adinda.
Memanfaatkan layanan seperti Azure Machine Learning dan layanan OpenAI Azure, kemampuan AI generatif Agrimate menawarkan beberapa fitur inovatif: Estimasi Kesesuaian Tanah: Membantu petani memilih komoditas yang cocok untuk ditanam berdasarkan kondisi tanah. Deteksi dini penyakit tanaman: Meminimalkan kerugian akibat hama dan penyakit dengan deteksi dini yang akurat. Rekomendasi untuk teknik pertanian presisi: Meningkatkan hasil panen dengan rekomendasi teknik pertanian presisi yang efisien.
Petani cukup mengunggah foto komoditas atau memasukkan data komoditasnya ke fitur Agrimate yang sesuai dan Agrimate akan segera merespon.
Kemampuan Agrimate bukan sekedar klaim, namun dibuktikan melalui pengujian. Fitur diagnosis penyakit mencapai akurasi 95,5%.
Sedangkan fitur prediksi harga pasar mencapai 90,2%. Agrimate telah teruji di Garut dan terbukti memberikan manfaat nyata bagi lebih dari 100 petani.
Solusi Agrimate telah berhasil diuji pada dua komoditas utama, cabai merah dan bawang merah, di dua kecamatan berbeda di Garut, kota yang terkenal dengan panen bawang merahnya.
Dari tahap validasi awal permasalahan hingga tahap pengujian dan pelatihan komprehensif terhadap petani, lebih dari 100 petani di dua sub-wilayah telah merasakan manfaat langsung dari Agrimit.
Di masa depan, Agricode berupaya mengembangkan basis penggunanya secara inklusif dengan melibatkan lebih banyak komunitas pertanian yang sebelumnya tidak terjangkau.
“Misi inti Agricode adalah menyelesaikan permasalahan sosial yang selalu ada di kalangan petani Indonesia,” kata instruktur UNIKOM CodeLabs Adam Makharil Bakhtiar.
“Dengan tujuan tersebut, anggota CodeLabs (departemen inovasi dan daya saing Unicom) membentuk tim Agricode dan membangun Agrimate untuk mengatasi permasalahan sosial dengan solusi teknologi modern,” ujarnya.
Di balik layar, aplikasi Agrimate dikembangkan oleh empat mahasiswa teknik informatika UNIKOM yakni Adinda Regita Afife Kiyani, Dinar Noor Aziz, Fajar Bwana Hedayat dan Raymonda Alfathor.
Selain berkompetisi di babak semifinal Imagine Cup 2024, mereka berhasil meraih Merit Award dari APICTA – Asia Pacific ICT Alliance Awards di Hong Kong dan mendapat pendanaan awal Agrimate dari Program Hibah Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, Adinda dan Fajjar pernah menjuarai Imagine Cup 2023 kategori pendidikan se-Asia bersama SnaillyProject dan juga akrab di kancah internasional.
Irving Hotagalung, Regional Engineering Manager, CTO Office, Microsoft Asia, yang juga menjabat sebagai mentor Agricode, mengatakan, “Pencapaian luar biasa ini membuktikan bahwa inovator muda Indonesia mampu menghasilkan solusi teknologi yang berdampak besar dengan memiliki kekuatan kecerdasan buatan. .” Selama perjalanannya di Piala Imajinasi 2024.