Mendag Zulkifli Hasan Sebut Tak Bakal Revisi Permendag 8/2024 Terkait Impor

0 0
Read Time:3 Minute, 37 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku telah memberikan fleksibilitas dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang memberikan relaksasi pengaturan barang impor. Oleh karena itu, Dzulkefly menegaskan belum mengkaji Permendag Nomor 8 Tahun 2024.

Saya ditanya apa yang tidak saya berikan? Saya ditanya, protes, apa yang tidak saya berikan? Melewati perbatasan, lalu apa yang saya berikan kepada Dzulkifli Hassan dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Dia mengatakan, konvensi yang diberikannya adalah aturan pembebasan bea masuk atas barang yang dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI), dan pertimbangan teknis terhadap banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia (Pertek). 

“PMI ada di sini, semuanya sudah final, siapa yang tidak bisa? Siapa yang tidak bisa? Siapa yang tidak bisa? Siapa yang tidak bisa membatalkan, saya tidak di sini, saya bekerja di luar negeri. Saya memberi semua orang apa yang ingin saya minta. Saya memberikannya kepada semua orang,” kata Zuki Phiri.

“Tahu tidak? Perbatasan sudah dibuat, PMI sudah dibuat, Pertek Pertek sudah saya berikan semuanya dan apa yang tidak. Yang tidak bisa, bukan saya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut impor tekstil dan produk tekstil (TPT) mengalami peningkatan signifikan sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8/2024 atau Permendag 8/2024. kekuatan. 17 Mei 2024.

Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian menjelaskan, Permendag secara khusus melonggarkan aturan impor TPT sehingga impor meningkat dari tahun lalu sebesar 136.360 ton. April sampai Mei 2024 194.870 ton pada tahun 2024.

“Regulasi perdagangan yang dirilis pada 17 Mei 2024 melonggarkan impor TPT sehingga impor TPT kembali meningkat pada Mei 2024,” kata Reni saat membahas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 di Jakarta pada Forum Jurnalis Industri, Senin . 8 Juli 2024.

 

Bahkan, Rennie menyebut ada 11.000 pekerja di industri TPT yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemecatan ini akibat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang menyebutkan banyak tekstil yang bisa masuk ke Indonesia dengan mudah sesuai Peraturan Menteri Perdagangan 8/2024. 

“Untuk industri besar ini banyak yang PHK, kalaupun dihitung tidak akan melebihi 20.000 orang. Jadi bisa dibayangkan kalau ada PHK besar-besaran, kita kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas,” jelas Rainey. 

 

Wartawan : Siti Ayub

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ada 11.000 pekerja di industri TPT yang terkena PHK. Angka ini muncul pada perusahaan-perusahaan besar.

Reni Yanita, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, mengatakan banyaknya PHK terjadi pasca terbitnya Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024. Melalui aturan tersebut, banyak komoditas tekstil dan produk tekstil yang masuk ke Indonesia dengan mudah.

“Kemudian isu PHK di industri TPT bisa kita angkat setelah terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024,” kata Rainey dalam diskusi bertajuk “Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024” Agustus 2024 , Bentuk Royal Denormalisasi Industri Petrokimia Nasional, Senin (7 Agustus 2024) di Jakarta. 

Dia mengatakan, jumlah orang yang terkena PHK belum mencapai 20.000 orang. Namun jumlah pekerja dari beberapa perusahaan besar mencapai 11.000 orang.

“Nah, kalau industri besar banyak yang PHK. Kalau kita hitung, tidak akan melebihi 20.000, hanya 11.000.”

Dia mengatakan, penurunan produksi dan PHK perusahaan besar itu memang dimulai pada awal tahun 2024. Rainey pun membeberkan detail mengenai PHK yang dilakukan perusahaan. Jumlahnya berkisar antara 500 hingga 8.000 orang. di antaranya;

PT S Dupantex Jateng: 700 PHK.

PT Alenatex, Jawa Barat: 700 PHK.

PT Kusumahadi Santosa Jateng: 500 PHK.

PT Kusumaputra Santosa Jateng: 400 PHK.

PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: 700 PHK.

PT Sai Apparel Jateng: PHK 8.000 orang. 

Dia mengatakan, PHK terhadap puluhan ribu pekerja telah mempersulit industri untuk menemukan pekerja yang memiliki kualifikasi setara. Di sisi lain, korban PHK kesulitan beradaptasi dengan pertumbuhan industri di sektor lain.

“Ini juga pernyataan karena SDM adalah sumber daya dan ini yang kita lakukan dalam rangka upskilling pekerjaan rumah tangga, kemudian banyak juga SDM yang sudah memiliki SKKNI (Standar Nasional Keterampilan Kerja Indonesia) juga akan hilang. , ” jelasnya.

Sementara itu, Reni mencatat tingkat utilisasi pabrik industri kecil dan menengah (IKM) di sektor tekstil turun hingga 70 persen. Hal itu didapat dari laporan Ikatan Kontraktor Konveksi Bandung (IKPB).

Akibatnya, kontrak antara pemasok Macron dan pasar juga dibatalkan karena Macron dan pembeli pasar kembali membeli produk impor, ujarnya.

Ia mengatakan, ketika impor garmen kembali dibuka, maka usaha kecil dan menengah tersebut tidak lagi menerima pesanan seperti sebelumnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto