Mengenal Skoliosis Postural atau Palsu, Kelainan Tulang Belakang Gara-Gara Keseringan Duduk Bungkuk

0 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

designsuperstars.net Tangsel atau Skoliosis Ternyata ada banyak jenisnya. Diantaranya adalah skoliosis struktural dan skoliosis postural, yang juga dikenal sebagai skoliosis palsu.

 “Masyarakat harus memahami bahwa skoliosis itu ada struktur dan posturalnya. Ada juga perbedaan pengobatannya,” kata chiropractor RS Eka BSD Tangerang Selatan, dr Phedy, Sp.OT(K) Spine.

Skizofrenia struktural disebabkan oleh kelainan bawaan yang memiliki tulang belakang melengkung atau menyamping seperti huruf S atau ada pula yang berbentuk C. Kondisi ini memerlukan penanganan khusus, dimulai dengan terapi brace hingga 6 bulan hingga 1 tahun hingga diperlukan tindakan operasi. Jika sudut kelengkungan melebihi 90 derajat.

Sementara itu, spina bifida disebabkan oleh cara Anda duduk atau melakukan aktivitas yang mengaktifkan tulang berbentuk S. 

Misalnya, kebiasaan duduk dengan palu dan melakukan tindakan berulang-ulang dalam jangka waktu lama dan mengulanginya dalam jangka waktu lama akan menjadi skoliosis palsu, kata Phedy dalam konferensi pers belum lama ini.

Pada kasus skoliosis postural, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena ketika pasien diinstruksikan untuk duduk atau berdiri, tulang belakang akan mengikuti. Jadi Anda harus memaksakan diri untuk duduk atau berdiri lagi tergantung fungsinya.

 “Tetapi jika hanya memakai satu tas punggung, apalagi hanya satu atau dua jam sehari tanpa menidurkan, tidak akan mengubah struktur tulang,” ujarnya.

Dalam kasus skoliosis postural, seseorang dapat dengan mudah pulih. Mulailah dengan rutinitas normal duduk tanpa buang air kecil dan rajin berolahraga.

“Olahraga yang melatih otot dan tulang belakang. Seperti yoga, pilates, berenang, atau sekedar peregangan untuk melatih tulang belakang.” Kalau olahraganya jalan kaki, ya bagus untuk jantung, tapi tidak berdampak pada tulang belakang, “kata Phedy. .

 

Faktanya, pergi ke gym atau angkat beban dianjurkan bagi penderita skoliosis struktural dan pasca operasi. Tidak masalah seberapa besar beban yang Anda angkat selama gerakannya dikontrol oleh pelatih resmi.

Hal yang perlu diperhatikan, kata Phedy, adalah intensitas atau durasi latihan atau latihan. Durasi olahraga bagi penderita Skoliosis harus rajin dan sering berolahraga. Lakukan setidaknya dua hingga tiga sesi olahraga dalam seminggu.

 “Ini bukan pengobatan struktural untuk skoliosis, ini adalah pelatihan otot untuk “Jangan biarkan otot menjadi kaku.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto