designsuperstars.net, Jakarta – Menteri Perhubungan dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan perjudian online dan pinjaman online ilegal tidak ada bedanya dengan saudara kandung dari orang tua yang sama.
Pernyataan Menkominfo Buda tersebut tidak sia-sia, sebab setelah diusut, kepemilikan judi online dan pinjaman online ilegal adalah sama.
“Saya katakan judol dan pinjol itu bersaudara, satu bapak dan satu ibu, karena dari hasil pemeriksaan pemilik judol dan pinjol, apalagi yang ilegal, adalah sama,” kata Menhub. . tekan terus. konferensi tersebut diadakan di Jakarta pada hari Kamis tanggal 9 November 2024.
Menurut Menhub, pinjaman online ilegal menyasar para pemain online. Jadi korban judi online yang membutuhkan dana menjadi sasaran pinjaman online ilegal.
Untuk itu, Menhub mengatakan OJK kini telah mengeluarkan instruksi bahwa satu orang hanya boleh memiliki tiga rekening kredit secara online.
“Karena kalau berjudi sudah terlilit utang, kembali lagi ke sini, gali lubang, tutup lubang. Pasang kembali utang. Itu tidak akan berhenti, ini lingkaran setan,” ujarnya.
Budi Arie juga mengatakan, kini juga sudah ada kekuatan untuk mengurus pinjaman secara online. Semoga kacang pinus tidak dimanfaatkan untuk hal-hal negatif namun dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih produktif.
Kementerian Perhubungan dan Informasi sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan perjudian online. Budi Arie mengatakan, salah satu yang dilakukan pihaknya adalah mengakses 3.277.834 situs judi online.
Kementerian Perhubungan dan Komunikasi juga telah meminta OJK (Otoritas Pengawas Keuangan) untuk menutup sekitar 7.000 rekening bank yang diduga terkait dengan perjudian online.
“Selain itu, kami juga telah mengirimkan kata kunci terkait game online ke Google sebanyak 20.770 kata kunci, sedangkan Metal sebanyak 5.031 kata kunci,” ujarnya.
Kemenhub juga menyebut ada terobosan seperti peringatan atau perintah ke beberapa sistem untuk mengelola Domain Name System atau DNS publik yang menjadi celah perjudian online.
Langkah lainnya adalah menghapus seluruh alamat IP yang masuk daftar hitam dan memperkuat kebijakan pemutusan NAP (Network Access Point) dari Kamboja dan Filipina.
Kementerian Perhubungan dan Informasi telah mengirimkan dua surat peringatan kepada Telegram dan Bigo Live atas dugaan meluasnya penyebaran konten terkait perjudian online. Lalu bagaimana nasib kedua platform ini di Indonesia?
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjawab pihaknya masih menunggu penyelidikan Komisioner Teknologi sebelum mengambil tindakan terhadap platform seperti Telegram.
“Kami sudah hampir dua kali memperingatkan Telegram karena juga banyak melakukan atau platformnya tidak hanya memfasilitasi perjudian tapi juga pornografi. Kami menunggu penyelidikan dari tim Aptika, jika ada penyelidikan seperti itu saya rasa cukup, maka kami akan ambil tindakan. harus diambil tindakan yang bijaksana dan tegas,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28 Agustus 2024).
Meski begitu, ia mengatakan masih belum bisa memberikan jadwal pasti mengenai tindakan tegas yang akan diambil Kementerian Perhubungan dan Informasi di lapangan. Sebab hal itu dilakukan setelah menerima hasil penelitian tim Aptika.
Seperti halnya Telegram, Menhub menyatakan pihaknya juga akan menerapkan hal serupa di Bigo Live. Selain itu, platform telah menerima peringatan lain, jadi karakter ketiga adalah peringatan terakhir.
Sedangkan berdasarkan laporan tim, buktinya cukup. Sudah ada yang porno, ada perjudian online, ada iklan perjudian. Ketika (surat) pertama mengatakan untuk memperbaikinya, ternyata masih ada, yang kedua ( suratnya, sekarang yang ketiga, menurut saya sudah selesai, seiring berjalannya waktu), jelasnya.
Di sisi lain, Bigo Live menanggapi ancaman tersebut di masa lalu dengan mengambil langkah tertentu dengan memperketat kontrol konten. Perusahaan telah menghapus ribuan akun yang melanggar Pedoman Komunitas, terutama yang terkait dengan perjudian online dan pornografi.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari komitmen Bigo Live dalam menyediakan lingkungan digital yang aman dan bersih. “Kami tidak pernah menoleransi konten sensitif atau menyinggung di platform kami,” kata Bigo Live dalam sebuah pernyataan.