Merger XL-Smartfren Dinilai Bisa Mudahkan Pembagian Spektrum dan Percepat 5G

Read Time:2 Minute, 33 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Topik merger XL Axiata dan Smartfren semakin santer di industri telekomunikasi Tanah Air. Kedua operator ini disebut-sebut akan segera menggabungkan bisnisnya, bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi sudah beberapa kali mengangkat isu tersebut.

Di sisi lain, kompetitor menilai merger XL Axiata dan Smartfren akan menyehatkan industri. Hal ini juga menunjukkan bahwa konsolidasi operator dapat membantu berbagi frekuensi baru dan dengan demikian mempercepat peluncuran 5G. Kenapa?

Direktur dan Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan saat ini ada empat operator telekomunikasi di Indonesia.

Namun jika XL Axiata dan Smartfren merger, maka total Indonesia hanya akan memiliki tiga operator seluler, yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan perusahaan patungan XL Axiata-Smartfren.

Dengan jumlah karyawan yang hanya tiga, Buldansyah yakin pembagian spektrum (melalui lelang) untuk memberikan layanan akan mudah.

“Saya kira pembagian visi (melalui mekanisme lelang) akan lebih baik dan memudahkan kita. Sekalipun lelang, tidak adil jika masih ada operator yang visinya kurang dari yang lain,” kata Buldansyah di pihak kami. pertemuan. IOH Media Fast di Jakarta, Rabu (03/04/2024).

“Kalau ada tiga operator, pembagian spektrum akan sangat mudah,” imbuhnya.

Menurutnya, peluncuran layanan 5G di Indonesia akan jauh lebih baik dibandingkan saat ada empat operator seluler, karena ketiga operator tersebut akan berbagi jaringan dengan cara yang sama dengan mudah dan efisien.

“Kesetaraan adalah masalah ukuran. Jika ada satu operator, dua operator mempunyai banyak pelanggan. “Sekarang ada tiga (operasi), ukuran masing-masing operator semakin besar, semakin besar operatornya semakin untung,” kata pria yang biasa disapa Danny itu.

Semakin banyak karyawan yang mendapatkan keuntungan, semakin mudah bagi perusahaan untuk berkembang. “Pada akhirnya, 5G perlu diperluas,” katanya.

Berbicara mengenai 5G di Indonesia, Buldansyah mengatakan kemajuan teknologi tidak bisa dihindari. Namun peluncuran 5G di Indonesia perlu mengecek kesiapan peralatan, material, dan sebagainya. Jika berbagai hal di atas sudah siap, maka peluncuran 5G akan lebih cepat.

Semakin baik persiapan Anda, semakin cepat alirannya, sehingga pemanfaatannya lebih tinggi. Ia berkata: “Jangan biarkan 5G digunakan tetapi belanjakan dalam jumlah kecil saja, yang akan menimbulkan kerugian.”

 

Muhammad Buldansyah, Managing Director dan Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan persaingan di industri telekomunikasi sangat ketat. Oleh karena itu, menurutnya, hanya sedikit pemain yang bisa menyehatkan industri telekomunikasi.

Merujuk pada pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang menganjurkan merger XL Axiata dan Smartfren, Buldansyah mengatakan, dalam waktu dekat akan lebih baik jika kedua pesaing Indosat tersebut memutuskan untuk melakukan merger.

Harapannya adalah hal terbaik bagi mereka sudah dekat, bahkan mungkin lebih baik. Hal ini sudah berkali-kali disampaikan Menteri,” kata Buldansyah.

Bicara industri yang sehat, masih ada empat operator di Indonesia yang semuanya berlomba-lomba menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.

Pria yang akrab disapa Danny ini mengatakan, dulu banyak pedagang yang menjadikan persaingan hati pelanggan melalui perang harga sebagai hal yang lumrah.

“Kalau satu produsen memulai perang harga, maka produsen lain akan ikut. Sekarang (dengan hanya empat karyawan) lebih baik dibandingkan tiga atau empat tahun lalu, karena dulu sulit kecuali para pekerja memulai perang harga di pasar,” Buldansyah ucapnya di sela-sela Buka Puasa IOH bersama Media, Rabu. (4 Maret 2024) Jakarta.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Asam Lambung Sering Naik Saat Beraktivitas? Jangan Panik, Lakukan 4 Tips Ini untuk Mengatasinya
Next post 403