Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya

0 0
Read Time:3 Minute, 45 Second

designsuperstars.net, Jakarta Metafora adalah gaya bahasa sastra yang digunakan untuk menggambarkan suatu hal atau konsep dengan cara membandingkannya dengan hal atau konsep lain yang berbeda. Metafora tidak menggunakan kata-kata pembanding, melainkan langsung mengidentifikasi dua hal yang berbeda menjadi satu. Teknik ini memberi kekuatan ekspresif pada bahasa sehingga lebih hidup dan penuh makna. 

Penggunaan metafora dapat ditemukan dalam berbagai bentuk komunikasi, seperti puisi, prosa bahkan percakapan sehari-hari. Metafora membantu pembaca dan pendengar untuk memahami konsep-konsep abstrak dengan lebih tepat dan tepat.

Selain memperkaya bahasa, metafora menambah keindahan dan kedalaman teks. Jadi penulis dan pembicara dapat menggunakan metafora untuk mengungkapkan perasaan dan gagasan secara kuat dan mendalam.

Berikut designsuperstars.net ulas mengenai makna metafora beserta variasi dan contohnya yang dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (6/6/2024).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian metafora adalah penggunaan kata atau kelompok kata yang tidak sesuai dengan makna aslinya, melainkan gambaran berdasarkan persamaan atau perbandingan. Metafora digunakan sebagai kiasan yang secara jelas mewakili makna lain, bukan kata-kata yang seharusnya digunakan untuk membandingkan makna yang sama. Jenis bahasa ini mengungkapkan sesuatu secara langsung dalam bentuk perbandingan analogis seperti “mungkin”, “seolah-olah”, dan sebagainya.

Metafora terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama yang menggambarkan perbandingan suatu benda, dan bagian kedua yang berfungsi sebagai pembanding. Kedua bagian ini tidak perlu disusun dalam suatu penyajian, sehingga memberikan keleluasaan dalam penulisan dan pemahaman. Gaya bahasa ini memperkaya ungkapan dan memperdalam makna, sehingga komunikasi menjadi lebih hidup dan bermakna.

Buku Pengantar Linguistik Kognitif: Nenchi Gingogaku karya Didi Sutidi menjelaskan bahwa metafora adalah gaya bahasa yang menyampaikan sesuatu secara tidak langsung. Meskipun metafora tidak menyampaikan makna sebenarnya dan menggunakan kiasan atau perbandingan, namun metafora justru memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami dan menafsirkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Seiring dengan ide-ide kreatif, metafora memfasilitasi pemahaman dan memberikan keindahan pada bahasa.

Dikutip dari buku terbitan Penerbit Yodastera berjudul “Sekolah Menengah Kelas 8 Indonesia”, metafora tersebut mempunyai tiga pokok pikiran. Penjelasan mengenai sifat-sifat metafora adalah sebagai berikut: 1. Tanpa adanya kata penghubung

Ciri metafora yang pertama adalah tidak menggunakan metafora atau perumpamaan. Padahal, sifat metaforis pernyataan tersebut ditandai dengan tidak adanya konjungsi komparatif seperti, seperti, seperti, dan sebagainya. 2. Ingatlah untuk menggunakan kata-kata atau ungkapan kiasan

Ciri-ciri metafora adalah menggunakan kata-kata kiasan dan ungkapan-ungkapan yang dapat diterjemahkan secara harfiah. Kata-kata yang menggambarkan metafora hanya dimaksudkan sebagai perbandingan atau kesimpulan. 3. Ambil bentuk perbandingan

Ciri khas metafora adalah berbentuk perbandingan. Hal ini karena tujuan metafora adalah perbandingan atau perkiraan. Meski bersifat perbandingan, namun ciri metaforanya adalah tidak bermaksud menyindir atau mengkritik. Metafora ucapan yang jelas

Metafora eksplisit adalah metafora yang membandingkan secara langsung suatu benda atau benda dengan benda atau benda lainnya. Penulis dengan jelas memadukan dua hal untuk menyampaikan makna. Contoh metafora yang jelas adalah kalimat berikut:

“Dia adalah singa lapar yang memburu mangsanya di negeri yang luas.”

Metafora ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat ambisius dan ingin sukses. 2. Metafora subjungtif

Sebaliknya, metafora subjungtif tidak menyampaikan perbandingan secara langsung, melainkan menggunakan ungkapan atau kata-kata yang tersembunyi. Contoh metafora subjungtif adalah kalimat berikut:

“Banyak pria yang mencoba mengawinkan bunga di desa ini.”

Contoh ini secara tidak langsung menunjukkan seorang pria sedang mencari pasangan wanita cantik. 3. Metafora lama atau usang

Metafora lama atau usang merupakan jenis metafora yang mempunyai makna yang diketahui banyak orang. Perumpamaan yang digunakan dalam metafora ini sering kali merupakan bagian dari budaya atau tradisi tertentu. Contoh metafora lama atau ketinggalan jaman adalah baris puisi berikut:

“Saya Orang Terbuang” oleh Cheryl Anwar.

Contoh ini mewakili kebebasan dan ketidaktaatan sosial. Jadi penulis ingin menggambarkan dirinya sebagai hewan yang hidup bebas tanpa ada yang mengendalikannya.

Di bawah ini contoh kalimat lain yang mengandung kiasan metafora, yaitu: “Matahari adalah sumber cahaya dan panas bagi bumi.” “Bisnis adalah lautan dalam yang penuh dengan deburan ombak.” Wajahnya bersinar seperti bulan purnama di malam yang gelap. “Cintamu adalah api yang berkobar dengan panas yang tak terpadamkan di hatiku.” “Dia adalah sosok singa di dewan dan memerintah dengan berani.” “Hidup adalah perjalanan yang penuh liku-liku dan tantangan.” “Ceritamu adalah gambaran yang indah, penuh warna dan detail.” “Hatinya seperti gurun, tanpa sedikit pun kehangatan.” “Pagi adalah bahan bakar yang memotivasi tubuh untuk memulai hari dengan semangat.” “Tadi pagi ada halaman baru yang belum tergores pena.” “Hujan adalah nyanyian alam yang menenangkan jiwa yang gelisah.” “Kelangkaan adalah lubang hitam yang rasanya membahagiakan.” “Kesabaran adalah senjata ampuh melawan godaan.” “Kisah hidupnya adalah taman bunga yang mekar indah di musim semi.” “Senyumnya adalah hujan di tengah badai yang mengembalikan harapan.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto