designsuperstars.net, Jakarta Salah satu nama besar di Indonesia, Michael Bambang Hartono diakui sebagai salah satu orang terkaya di negeri ini. Nama tersebut tidak asing lagi jika berbicara tentang Djarum Group, sebuah kerajaan bisnis yang terbentang dari industri rokok hingga perbankan. Kesuksesannya bersama kakaknya R. Budi Hartono membuat banyak orang ingin mengetahui rahasia kesuksesannya.
Tak hanya dikenal sebagai pebisnis sukses, Michael Bambang Hartono juga dikenal dengan ilmu investasinya. Setelah keluarga Salim kehilangan uang saat krisis ekonomi 1997-1998, ia dan saudaranya berjasa membeli saham Bank Central Asia (BCA). Investasi ini tidak hanya akan memperkuat posisi mereka di antara orang-orang terkaya di Indonesia, tetapi juga akan meningkatkan kekayaan mereka secara signifikan.
Selain berinvestasi di BCA, Michael Bambang Hartono dan kakaknya terus memperluas kerajaannya. Pada tahun 2022, mereka mencetak sejarah dengan IPO Global Digital Niaga, pemilik Blibli, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, dan berhasil mengumpulkan modal $510 juta (8,3 triliun rupiah). Perjalanan dan strategi bisnis Michael Bambang Hartono menjadi topik yang menarik dan banyak orang ingin mengetahui lebih jauh kisah suksesnya.
Berikut kisah salah satu orang terkaya Indonesia, Michael Bambang Hartono, pemilik Djarum Group, yang dihimpun designsuperstars.net dari berbagai sumber, Senin (1/7).
Michael Bambang Hartono (Hokkien: Oei Hwie Siang), lahir 2 Oktober 1939, adalah salah satu pemilik perusahaan rokok Indonesia Djarum Kretek. Ia bersama saudaranya Robert Budi Hartono mewarisi Djarum pada tahun 1963 setelah kematian ayah mereka Oey Wee Gwan. Tak lama kemudian, ayah mereka mengalami kebakaran hebat di pabrik cerutu Djarum, hampir menghancurkan seluruh operasional.
Meski menghadapi kesulitan besar, Bambang dan Budi Hartono tidak putus asa. Mereka bekerja keras dan bekerja keras untuk membangun kembali Djarum dan mengembangkan bisnisnya hingga ke luar negeri. Berkat kerja keras dan ketekunannya, Djarum berhasil menaklukkan pasar cerutu kretek di Amerika Serikat, mengungguli dua pesaing utamanya, Gudang Garam dan Sampoerna.
Keberhasilan mereka tidak hanya terbatas pada industri tembakau saja. Pada tahun 2022, Forbes menerbitkan daftar orang terkaya di Indonesia, di mana Budi Hartono dan Bambang Hartono menduduki peringkat pertama dengan total kekayaan US$ 47,7 miliar. Bambang berada di peringkat 69 dunia dengan kekayaan hingga 22,3 miliar dollar AS.
Selain bisnis rokok, Bambang dan Budi Farindo Holding Ltd. merupakan pemegang saham terbesar Bank Central Asia (BCA), menguasai 51% saham BCA. Selain itu, mereka telah memiliki ladang minyak seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta properti lainnya termasuk Grand Indonesia dan perusahaan elektronik Polytron.
Kesuksesan tersebut menjadikan Bambang Hartono dan sang kakak menjadi ikon bisnis sukses di Indonesia dan dunia.
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono atau Hartono bersaudara menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia tahun 2023 versi Forbes. Keduanya merupakan anak dari pendiri Djarum, perusahaan rokok terkemuka yakni. Kamu Wie Gwan. Sepeninggal ayahnya pada tahun 1963, Budi dan Bambang Hartono mengambil alih manajemen perusahaan dan terus mengembangkan Djarum mulai dari peluncuran Djarum pada tahun 1972 hingga penggunaan teknologi mesin tembakau pada tahun 1981, hingga menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Kekayaan Hartono bersaudara tak hanya berasal dari bisnis tembakau. Mereka memegang peranan penting di sektor perbankan yang merupakan pemegang saham pengendali PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), perusahaan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar Rp 1,074 triliun. Pada kuartal III 2023, BBCA mencatatkan kekayaan bersih sebesar Rp36,4 triliun, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain BCA, Hartono Bersaudara juga berinvestasi di industri e-commerce melalui PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), induk dari Blibli.com. Pada November 2022, IPO BELI berhasil mengumpulkan modal sebesar Rp8 triliun, sebuah pencapaian besar di pasar modal Indonesia. Selain itu, mereka juga memiliki saham yang cukup besar di PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan berbagai investasi strategis melalui unit bisnis GDP Venture.
Kedua asetnya dialihkan ke sektor lain seperti penjualan melalui bisnis Ranch Market, ketenagalistrikan melalui PT Hartono Istana Technology (Polytron) dan berbagai perusahaan seperti PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR). Dengan portofolio bisnis dan strategi ekonomi yang luas, Hartono Brothers terus memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terpenting dan sukses di Indonesia dan dunia.