Universitas Republik Bandung-Telkom melakukan pengukuran stok karbon di 10 kabupaten dan kota di empat provinsi Indonesia pada bulan Maret hingga April 2024. Mereka bermitra dengan PT Telkom di Indonesia untuk memimpin di 10 wilayah dan kota.
Runic McFillow, Direktur Center for SDGs Telkom University, mengatakan program kemitraan dengan PT Telkom Indonesia bertujuan untuk mengakui kontribusi perusahaan dalam menjaga keseimbangan karbon alam. Kesadaran ini terlihat pada praktik keberlanjutan yang diterapkan perusahaan.
“Dengan lebih memahami stok karbon, kita bisa menyusun strategi yang lebih efektif,” ujarnya, Rabu (29 Mei 2024).
Selain itu, beliau menjelaskan strategi lain terkait mitigasi perubahan iklim. Tim peneliti Runick terus melakukan penelitian di Pulau Jawa. Mereka telah melakukan penelitian di berbagai ekosistem, mulai dari hutan hingga mangrove.
Lina Puji, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi dan Kerja Sama Universitas Telekomunikasi, berharap program yang dilaksanakan universitas dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal di semua sektor dengan dukungan dari Grup Telekomunikasi. Memahami lingkungan dapat membantu menargetkan upaya konservasi dan restorasi ekosistem.
“Program ini juga akan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan,” ujarnya.
Ia berharap program ini akan menjadi panduan praktik berkelanjutan. Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa dan pegawai.
“Program ini merupakan upaya jangka panjang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
Mengetahui berapa banyak karbon yang tersimpan di lingkungan dapat membantu manajemen mengambil langkah-langkah untuk membantu memerangi pemanasan global, katanya.