designsuperstars.net, Jakarta – Minum kopi di kafe akhir pekan sambil menikmati pameran arsitektur bisa menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan pengalaman santai dan menginspirasi. Bayangkan duduk di sudut nyaman Kopikalyan Menteng, Jakarta, dengan secangkir kopi favorit Anda dan instalasi arsitektur unik di sekitarnya.
“More or Less Jakarta” karya Atelier Riri menawarkan pengalaman visual dan sensorik yang unik, memungkinkan Anda menikmati karya arsitektur sambil menikmati suasana kafe yang hangat dan bersahabat. Pameran tersebut tidak hanya menampilkan keindahan desain, namun juga memperkenalkan cerita dan warisan budaya Indonesia kepada pengunjung.
Mengangkat tema ‘Intervensi Spasial’, pameran ini menampilkan kain, kayu, dan anyaman rotan yang menciptakan intervensi spasial di ruang kafe, menambah dimensi baru pada pengalaman minum kopi.
Kehadiran Jakarta sedikit banyak menyusul suksesnya pameran perdananya di Kopikalyan Outlet di Tokyo, Jepang pada 17-26 Mei. Pameran perdana di Tokyo membuka jalan bagi Atelier Riri untuk membangun koneksi dengan komunitas arsitektur dan desain lokal dan global.
Sebagai informasi, Atelier Riri merupakan perkantoran arsitektur yang dibuka oleh Novriansyah Yakub atau dikenal dengan Riri Yakub pada tahun 2005. Berawal dari proyek residensial, Atelier Riri kini telah merambah ke gedung komersial, perhotelan, dan perkantoran. Desain arsitekturnya dikenal tidak hanya karena fokusnya pada ruang dan bentuk, tetapi juga karena mengintegrasikan elemen manusia, lingkungan, alam, cahaya, dan material. Filosofi ini juga menjadi dasar pemaparan selanjutnya.
Selama sepuluh hari, pameran tersebut kurang lebih berhasil menghadirkan warisan budaya dan arsitektur Indonesia melalui gaya desain yang unik sehingga menarik perhatian banyak masyarakat Tokyo.
Riri Yaqoob mengatakan, selain menggelar pameran, pihaknya juga membahas konsep bincang-bincang sesekali. Ia tidak menyangka diskusinya akan begitu meriah dan diapresiasi.
“Ketika JIA, salah satu asosiasi (arsitek) Jepang datang, kami sangat mengapresiasi. Mereka datang bersama timnya, mengurus dokumen dan memberikan anggukan. Mereka berterima kasih kepada kami karena telah mengadakan acara komunitas. Yang biasanya hanya formal, tapi bisa diubah seperti itu,” katanya.
Memang benar, salah satu arsitek Jepang akhirnya ikut berdiskusi.
Kini, pengalaman dan cerita pameran tersebut dibawa kembali ke Jakarta melalui “Lebih Kurang Jakarta”. Pameran ini tidak hanya berada di lokasi yang sama seperti di Jepang, namun juga memiliki konsep serupa.
Mengangkat tema keberlanjutan, Atelier Riri memilih material yang ringan dan mudah dibawa-bawa, seperti kain, kayu, dan anyaman rotan sebagai pendukung utama.
“Melalui pameran kedua ini, sedikit banyak kami ingin memberikan cerita perasaan dan pengalaman melalui penyajian yang semirip mungkin dengan apa yang kami lakukan di Jepang, agar masyarakat merasakan kegembiraan yang sama saat melihatnya. . di Jepang,” kata Riri Yakub, arsitek utama Atelier Riri yang berbasis di Jakarta, Jumat (19/7).
Dickey, salah satu pendiri Kopi Kalyan, mengatakan kerja sama dengan Atelier Riri terjadi karena memiliki misi yang sama.
“Karena misi inilah akhirnya ada kolaborasi yang bisa mempertemukan kopi dan arsitektur,” kata Dickey. Pameran yang dibuka pada 19 Juli 2024 ini kurang lebih akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan yakni hingga 16 Agustus 2024 di Kopi Kalyan, Menteng. Masyarakat umum bisa menikmati pameran secara gratis jika mengunjungi kafe tersebut.
Riri berharap, sedikit banyak Jakarta mampu memberikan inspirasi mendalam mengenai arsitektur, budaya, dan pengalaman bagi seluruh insan kreatif.
“Bagi teman-teman yang berada di Indonesia dan Jakarta, bisa mengunjungi ‘More/Less Exposure Jakarta’ dan menikmati kopi serta merasakan pengalaman dan kisah pameran intervensi lokal Jepang yang hadir di Jakarta,” ujarnya. .