designsuperstars.net, Jakarta – PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) akan menyerap saham penambahan modal penempatan swasta tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).
Pada Jumat (13/9/2024), mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Tripar Multivision Plus akan menerbitkan 619.420.000 saham baru dengan nilai nominal Rp60 per saham. Penerbitan saham baru ini merupakan bagian dari pelaksanaan private penempatan. Dalam aksi korporasi ini, PT MNC Digital Entertainment Tbk akan menyerap private penempatan dengan harga pelaksanaan Rp 500 per saham.
Penambahan modal akan dilakukan pada tanggal 23 September 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada tanggal 25 September 2024.
Dalam keterbukaan informasi BEI, PT MNC Digital Entertainment Tbk juga mengumumkan investasi strategis di PT Tripar Multivision Tbk.
“Akuisisi ini menunjukkan keyakinan perseroan terhadap masa depan industri hiburan dan komitmennya untuk memperluas bisnisnya di pasar Indonesia,” demikian keterbukaan informasi.
Bekerja sama dengan Tripar Multivision Plus, MNC Digital Entertainment berharap dapat menjajaki peluang baru, meningkatkan sinergi dan menghadirkan pengalaman hiburan yang tak tertandingi kepada khalayak lokal dan internasional.
Akuisisi RAAM oleh MSIN merupakan pencapaian signifikan dalam upaya kami memperluas operasi kami di sektor media dan hiburan Indonesia, kata Harry Tanusodebjo, Executive Chairman MNC Group.
“Saya, dalam beberapa kesempatan, memiliki pengalaman baik bekerja dengan Ram Punjabi, membangun kemitraan yang kuat selama bertahun-tahun,” kata Harry.
“Kami sangat senang bisa bermitra dengan RAAM melalui akuisisi ini,” tambahnya.
Harry mengatakan, perusahaan akan berupaya meningkatkan kepemimpinannya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. “RAAM selalu dikenal dalam menentukan tren dan memprediksi masa depan dunia hiburan dan kami ingin terus mengembangkan industri kreatif bersama mereka,” ujarnya.
Kemitraan/sinergi strategis pasca akuisisi meliputi:
• Produksi konten: Gabungan keahlian akan memungkinkan kedua perusahaan mendominasi pembuatan dan penyampaian konten di semua platform media: free-to-air (FTA), TV berbayar, media sosial, OTT, dan bioskop.
• Efisiensi biaya: Menggunakan Movieland sebagai pusat fasilitas produksi akan mengurangi biaya produksi secara signifikan.
• Keahlian bersama: MSIN dan RAAM masing-masing merupakan pemimpin di industri TV FTA dan Sinema. Dengan berbagi keahlian, kedua perusahaan akan meningkatkan kualitas penawaran mereka di masa depan.
• Diversifikasi Monetisasi: Sebagai bagian dari MNC Media & Entertainment, MSIN akan menawarkan peluang monetisasi tambahan untuk konten RAAM di FTA TV, TV berbayar, OTT, dan Media Sosial. Di sisi lain, bioskop-bioskop milik RAAM di Indonesia akan memberi MSIN lebih banyak peluang untuk memonetisasi film-filmnya melalui rilis film.
• Inisiatif Kolaboratif Lainnya: Kolaborasi lebih lanjut dalam pemasaran, promosi dan operasional akan menghasilkan manfaat bagi MSIN dan RAAM.
Pertama, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private penempatan. Perseroan akan meminta persetujuan Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 September 2024 terkait rencana aksi tersebut.
Dalam private penempatan tersebut, perseroan menerbitkan total 619,42 juta saham dengan harga nominal Rp60 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan maksimal 10 persen dari jumlah saham yang disetor dan dimiliki dalam perseroan.
Harga yang berlaku untuk private penempatan adalah Rp 500. Harga yang berlaku untuk penerbitan saham perseroan paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan tercatat selama 25 hari perdagangan berturut-turut. Pembelian rutin sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru di Bursa Efek yang harga pasarnya berlaku sesuai ketentuan yang berlaku.
Rencananya, seluruh dana yang diterima Perseroan dari pelaksanaan PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan di masa yang akan datang.
Sehubungan dengan PMTHMETD, Saham Baru akan diterbitkan kepada satu atau lebih investor yang bermaksud memiliki Saham Baru, yang pihak-pihaknya belum dapat ditentukan sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini diterbitkan.
Berdasarkan update Bursa, Rabu (9/11/2024), informasi mengenai calon investor, termasuk apakah terdapat hubungan anak perusahaan antara calon investor dengan perseroan, diungkapkan kepada pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang akan berlaku. 43A POJK No.14/2019, dimana perusahaan mengumumkan pelaksanaan PMTHMETD dalam jangka waktu 5 hari kerja sejak pelaksanaan PMTHMETD.
Dengan asumsi seluruh saham baru dikeluarkan dari portofolio saham dalam IPO, maka pemegang saham perseroan akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham hingga 9,09% dalam jangka pendek.
Sebelumnya, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) berencana melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private penempatan.
Dalam transaksi ini, perseroan akan menerbitkan total 619,42 juta saham dengan nilai nominal Rp60 per saham.
Jumlah saham yang diterbitkan maksimal 10 persen dari jumlah saham yang disetor dan dimiliki dalam perseroan. Rencananya, seluruh dana yang diterima Perseroan dari pelaksanaan PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan di masa yang akan datang.
Sehubungan dengan PMTHMETD, Saham Baru akan diterbitkan kepada satu atau lebih investor yang bermaksud memiliki Saham Baru, yang pihak-pihaknya belum dapat ditentukan sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini diterbitkan. Perseroan kemudian akan meminta persetujuan pemegang saham pada 12 September 2024 terkait rencana aksi tersebut.
Informasi mengenai calon investor, termasuk apakah terdapat hubungan afiliasi antara calon investor dengan perseroan, akan diungkapkan kepada pemegang saham sesuai dengan ketentuan Pasal 43A POJK no. 14/2019, dimana Perseroan akan mengumumkan pelaksanaan PMTHMETD dalam jangka waktu 5 hari kerja sejak pelaksanaan PMTHMETD.
Dengan asumsi seluruh saham baru dikeluarkan dari portofolio saham berdasarkan PMTHMETD, pemegang saham perseroan akan terkena risiko dilusi ekuitas jangka pendek maksimum sebesar 9,09%.