JAKARTA – Akun Instagram resmi NCT kehilangan hampir setengah juta pengikut karena NCTzen kecewa karena grup idola mereka berkolaborasi dengan merek kopi yang banyak diboikot.
Akun Instagram @nct sebelumnya memiliki 17,3 juta pengikut. Namun hingga pukul 17.00 WIB tanggal 30 Mei 2024, jumlah pengikutnya turun menjadi 16,8 juta.
Penurunan drastis tersebut terjadi setelah akun Instagram @starbuckskorea mengunggah foto merchandise dan produk roti terbaru mereka hasil kolaborasi dengan NCT.
Karena ngeri, NCTzen langsung memprotes genosida yang dilakukan oleh pemerintah dan militer Israel di Palestina, menulis pernyataan untuk berhenti mengerjakan produksi ini, yang secara luas menyerukan boikot.
Tak hanya akun resmi NCT, para penggemar grup asal SM Entertainment ini pun ramai-ramai unfollow akun pribadi kedua member NCT, NCT Dream, NCT 127 dan sub-unit lainnya. Penurunan ini kurang lebih sama dengan penurunan follower akun Instagram NCT.
Di akun pribadi anggota NCT, para penggemar menuliskan kekecewaannya di kolom komentar. Seorang fans dari Indonesia menulis: “Bagian tersulitnya adalah tidak mengikutimu, tapi bohong jika kamu tidak tahu apa yang terjadi. Selamat tinggal…”
Penggemar lainnya menulis dalam bahasa Inggris: “Saya menangis ketika mendengar Anda menulis saya suka (label yang mendukung genosida).
Daftar grup K-Pop yang saat ini mempromosikan produk afiliasi Israel
Tak hanya NCT, beberapa grup K-pop yang mempromosikan produk yang diboikot pun diimbau netizen untuk tidak mengikutinya.
Ini termasuk iklan Coca Cola NewJeans, Stray Kids, ITZY dan NMIXX. Sedangkan IVE mengiklankan Puma.
Jika melihat daftar boikot yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Palestina BDS (BNC) atau lebih dikenal dengan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions), hanya Puma yang masuk dalam daftar mereka karena mereka mensponsori tim nasional sepak bola Israel. Namun, Puma menegaskan perjanjian dengan Israel akan berakhir pada 2024.
Foto: Puma
Sekadar informasi, Starship Entertainment merupakan bagian dari Kakao Corp yang membawahi IVE. Mengutip Reuters, pada tahun 2018 konglomerat asal Korea Selatan ini berinvestasi di startup blockchain Israel, Orbs.
Investasi tersebut diberikan melalui Kakao Investment, anak perusahaan Kakao Corp. Orbs mengatakan telah membentuk kemitraan dengan anak perusahaan blockchain Kakao, GroundX, dan keduanya telah setuju untuk bermitra dalam aplikasi blockchain serta proyek penelitian dan pengembangan.
Dalam kasus Starbucks dan Coca Cola, Aljazeera membuat Starbucks mendapat masalah setelah menggugat serikat pekerja Starbucks karena menggunakan logo perusahaan tersebut pada uang kertas X untuk mendukung Palestina.
Starbucks menggugat di pengadilan Iowa atas pelanggaran merek dagang, meminta serikat pekerja untuk berhenti menggunakan nama dan logo yang mirip. Menurut Starbucks, postingan tersebut mencerminkan “dukungan terhadap Hamas” dan merusak reputasi perusahaan.
Serikat pekerja Starbucks kemudian mengajukan tuntutan balik dan meminta pengadilan federal di Pennsylvania untuk memutuskan bahwa mereka dapat terus menggunakan logo tersebut. Mereka juga menggugat Starbucks atas pencemaran nama baik.
Selain kasus Israel-Palestina, kedua belah pihak juga terlibat dalam negosiasi yang menegangkan mengenai masalah ketenagakerjaan dimana para pekerja menuntut upah yang layak dan jadwal yang lebih stabil.
Dalam kasus Coca Cola, dari tahun 1967 hingga 1991 perusahaan tersebut mendirikan pabrik pembotolan di Israel.