Repubunika.co.id, nelayan-nelayan yang mengembangkan perbatasan dan penelitian pantai Pantai Muhammadiyah. Isef) 2024, 30. Oktober – November – adalah nelayan dari wilayah 3T (timah, di luar dan terancam punah) di Paloh’s Coast, Sambas Regency, Kalimantan Barat.
Barang -barang yang ditemukan di rokok utama adalah ubur -ubur (ubur -ubur), yang diproses untuk penggunaan dan produk makanan.
Garam atau ubur -ubur ubur -ubur, salah satu barang biasa di Kalimantant barat, terutama Pontianank dan Singkawang. Jellifish terkontaminasi biasanya diproses dalam makanan yang berbeda sebagai rujaki dan menggairahkan.
Di suku malamonik, ubur -ubur sering menjadi hidangan seperti Setan atau rusak. Palchohfishfish membuat nelayan paloh dan dikirim ke banyak negara, termasuk Taiwan, Korea, Singapura, Jepang dan Cina.
Nelayan di Paloh memberikan bantuan dan pedoman dari tengah perbatasan dan belajar menjalankan (PSPD) Universitas Muhammad. Nilai tambah.
Di luar Rudiin, peneliti juga memuji Kementerian Ekonomi dan Bank Muslim. “Dia menambahkan. Untuk ubur-ubur, sumber utama nelayan masih di pertengahan Maret.
Program proyek model di desa Berdikari adalah kemitraan antara bank Daki Indonesia dan PSP UMJ sekarang memasuki pendirian properti. Hari ini, membaca dan menulis Islam akan memperkuat berbagai pelatihan untuk penangkap ikan.
“Dalam keluarga Sambas, tradisi keuangan Islam menjadi bagian dari kehidupan, budaya cinta rasa sakit dan percikan api. Kami melatih nelayan untuk mulai menghitung uang.”
Meskipun tidak besar, tetapi akhir budaya dalam sepuluh adalah badan amal yang dapat menjadi keamanan dalam keamanan yang sulit.
Dengan bantuan partai yang berbeda, mereka meyakinkan para nelayan di tepi kolom dapat tumbuh. Tidak hanya percaya bahwa nelayan dapat menemukan manfaat ekonomi dari produk yang rusak.
Prof. Kata Abdul Mu’t, MD, PSP dan Sekolah Dasar Sekolah Menengah, meminta perhatian besar pada memancing pendidikan di Francus.
Baginya, pendidikan adalah kunci dari generasi mendatang, terutama dalam menangani tantangan Industri 4.0 untuk perusahaan.
Abdul Mu’i berkata, “Pekerja yang baik, terutama dalam pertemuan nelayan nasional, harus berlangsung di dunia dunia di sini Muhammadiyah di Hotel Ultimanison, Menteng, Jakarta dari tengah, 3. November 2024 tahun.