designsuperstars.net, Aktris asal Jakarta Nikita Wali mengungkap ke publik bahwa dirinya baru saja mengalami keguguran. Bulan lalu, ibu Issa Xander mengalami keguguran saat usia kehamilannya menginjak 7 minggu.
“Bulan lalu kami kehilangan bayi kami yang berharga pada usia 7 minggu,” tulis Niki dalam bahasa Inggris.
Selama beberapa minggu pertama setelah menerima kabar bahwa dia hamil, rasanya tak tertahankan. Ia membayangkan akan ada janin yang berkembang di dalam dirinya dan keluarganya.
Namun Tuhan berkata sebaliknya. Saat Nikita Wiley hamil 7 minggu, ia mengalami keguguran. Di masa sulit ini, Niki beruntung memiliki suaminya Indira Parwan yang membantunya untuk tetap tegar.
“Andra adalah pilarku, dia membantuku saat aku merasa bersalah dan hancur,” tulis Nikki di Instagram pribadinya.
Setelah itu ia pun mendapat penjelasan dari dokter kandungannya terkait kehamilan tersebut. Ini membantunya untuk menerima kondisi ini.
“Pesan dokter adalah bahwa aborsi adalah cara tubuh menghadapi kehamilan abnormal yang tidak dapat ditegakkan hingga akhir persalinan,” tulis Nikki. Berbagilah dengan para wanita untuk saling membantu yang merasakan hal yang sama
Nikki memikirkan matang-matang alasan mengungkap kabar duka tersebut ke publik. Dia tidak menginginkan simpati, tetapi dia ingin wanita lain yang mengalami situasi yang sama tidak terlalu merasa bersalah.
“Saya bersama kalian saling bersimpati, memahami dan berharap kesembuhan (luka batin),” kata Nicky.
“Saya harap Anda memiliki sistem pendukung yang kuat untuk menangani hal ini,” tulis pria berusia 29 tahun itu.
Sedangkan untuk keguguran yang dialami Nikita Wali, tampaknya kondisi ini terjadi pada 10-20% ibu hamil. Menurut BabyCenter, sebagian besar keguguran, sekitar 80 persen, terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan.
Semakin tua usia kehamilan, semakin rendah pula risiko keguguran. Mengutip penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa 9,4 persen ibu hamil mengalami keguguran pada usia kehamilan 6 minggu, 4,2 persen pada usia kehamilan 7 minggu, 1,5 persen pada usia kehamilan 8 minggu, dan 0,5 persen mengalami keguguran pada usia kehamilan 9 minggu.
Angka keguguran bisa mencapai 10-20 persen dari seluruh kehamilan, namun hal ini tidak mudah bagi mereka yang mengalaminya. Apalagi bagi yang sudah tidak sabar menunggu kelahiran anak pertamanya.
Banyak orang yang masih percaya dengan mitos mengenai penyebab kehamilan. Keguguran konon disebabkan oleh stres, olahraga, bahkan cinta.
Namun sebagian besar keguguran terjadi karena embrio yang telah dibuahi tidak berkembang secara normal. Ini terjadi pada sekitar 50-70% kehamilan trimester pertama. Jadi jangan salahkan dirimu sendiri.
Selain itu, gangguan kehamilan juga bisa disebabkan oleh proses perkembangan awal yang sulit. Misalnya sel telur yang tidak tertanam dengan baik di dalam rahim atau embrio.
Beberapa gejala yang muncul ketika seorang wanita mengalami kehamilan adalah:
Pendarahan dari vagina dengan atau tanpa rasa sakit, yang disertai munculnya darah disebut spotting. Nyeri dan kejang di daerah panggul atau punggung. Cairan atau tisu terlihat keluar dari cawan. Detak jantung cepat