OpenAI Bantah Tudingan Elon Musk, Klaim Independen dan Bersaing dengan Microsoft

0 0
Read Time:2 Minute, 51 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Elon Musk kembali menarik perhatian banyak pihak, kali ini ia menggugat OpenAI dan kini hanya mencari keuntungan.

Elon Musk, yang juga salah satu pendiri OpenAI, akan menggugat perusahaan yang ia bantu danai dan CEO perusahaan saat ini, Sam Altman.

Pemilik media sosial X mengatakan OpenAI melanggar status nirlaba dan perjanjian kontrak utamanya untuk mengembangkan kecerdasan buatan demi kepentingan umat manusia.

Tidak hanya itu, OpenAI dituduh sebagai “anak perusahaan sumber tertutup secara de facto” dari Microsoft, karena mereka menginvestasikan $13 miliar dan memegang 49% saham.

Tiba-tiba, tuduhan tersebut sampai ke telinga para petinggi perusahaan yang menyukai ChatGPT. OpenAI pun membantah keras tuduhan pemilik Tesla tersebut.

Perusahaan pada Senin (3/4/2024) ini menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, seperti dikutip Gizchina.

Mereka juga menekankan bahwa meskipun ada komentar dari pimpinan SpaceX, perusahaan telah membuat kemajuan signifikan dalam misinya.

Perusahaan juga membantah tuduhan bahwa mereka mencari keuntungan dalam menciptakan OpenAI asli.

OpenAI “sangat tidak setuju” dengan tuduhan Elon, menurut memo internal perusahaan AI yang dikeluarkan kepada karyawan.

Menurut Bloomberg, kepala strategi OpenAI Jason Kwon menolak klaim Elon bahwa OpenAI adalah “sebenarnya anak perusahaan” dari Microsoft.

“Misi perusahaan adalah memastikan bahwa AGI (kecerdasan buatan) bermanfaat bagi semua orang,” tambah Kwon, “dan OpenAI bersifat independen dan bersaing langsung dengan raksasa teknologi.”

FYI, seperti dikutip Engadget, Sabtu (2/3/2024), Microsoft menggunakan teknologi OpenAI untuk mendukung alat AI seperti Copilot.

Menurut dokumen tersebut, dewan direksi OpenAI saat ini menciptakan dan menyempurnakan kecerdasan umum buatan (AGI) untuk memaksimalkan keuntungan Microsoft dan bukan untuk kepentingan umat manusia.

Gugatan Elon Musk terhadap OpenAI menyatakan bahwa hal itu merupakan “pelanggaran terhadap perjanjian pendirian”.

Gugatan tersebut mendefinisikan AGI sebagai mesin yang melakukan berbagai tugas mirip manusia.

Elon Musk mengklaim dalam gugatannya bahwa GPT-4 dianggap lebih pintar dari manusia biasa, setara dengan AGI, dan bahwa Microsoft sebenarnya adalah sebuah komputer.

Musk telah lama menyatakan keprihatinannya terhadap AGI. Ia berpendapat bahwa teori teknologi ini menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia, terutama di tangan perusahaan tertutup dan tidak menguntungkan seperti Google.

Menurut dokumen tersebut, CEO OpenAI Sam Altman dan salah satu pendiri Greg Brockman meyakinkan Musk untuk membantu meluncurkan dan meluncurkan organisasi nirlaba mereka untuk memerangi pengembangan AGI Google dengan DeepMind.

Dalam perjanjian awal, mereka menyerukan distribusi gratis teknologi OpenAI kepada publik.

Musk mengklaim telah menyumbangkan $44 juta kepada organisasi nirlaba antara tahun 2016 dan 2020. Dia kemudian mengundurkan diri dari dewan OpenAI pada tahun 2018).

Seperti dilansir TechCrunch, Musk sebelumnya mengatakan dirinya ditawari saham di anak perusahaan nirlaba OpenAI namun menolaknya karena pendiriannya yang berprinsip.

Elon Musk baru-baru ini mengungkap pencapaian SpaceX dengan Starlink, layanan internet satelit. 

Mengutip informasi dari Gizchina, Selasa (27/2/2024), Starlink melalui akun media sosialnya mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan live streaming dari satelit Starlink miliknya di luar angkasa. 

“Muatan ini dikirim ke luar angkasa melalui satelit SpaceX Starlink,” kata akun SpaceX. Postingan ini langsung dihapus oleh Elon Musk

Elon Musk menanggapinya dengan menunjukkan bahwa dia telah mengunggah satelit SpaceX melalui Internet dengan ponsel biasa, tanpa peralatan tambahan apa pun. 

“Siaran ini dilakukan langsung dari telepon biasa menggunakan satelit SpaceX, tanpa peralatan khusus,” cuit Elon.

Postingan ini juga menyoroti penggunaan teknologi internet satelit Starlink. Pasalnya, tidak memerlukan modifikasi hardware apa pun pada smartphone. 

Pencapaian tersebut setelah SpaceX sebelumnya mendapat izin untuk menguji komunikasi antara Starlink dan smartphone. Lisensinya akan diterbitkan pada akhir tahun 2023.

Tes ini dilakukan setelah SpaceX berhasil mendemonstrasikan komunikasi antara ponsel pintar dan satelit, dibandingkan mengandalkan stasiun pangkalan tradisional. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto