designsuperstars.net, Jakarta – Indeks Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,73 persen pada 13-15 Maret 2024 menjadi 7.328. Sektor teknologi sirkular dan saham konsumen memberikan tekanan pada IHSG.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk yang ditulis Senin (18/3/2024), sektor saham siklis teknologi dan konsumen masing-masing melemah 3,27 persen dan 1,28 persen terhadap indikator pasar saham.
Pekan lalu, pelaku pasar juga dihadapkan pada rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan. Inflasi AS naik menjadi 3,2 persen pada Februari 2024 dibandingkan Januari 2024 atau sekitar 3,1 persen. Inflasi juga lebih tinggi dari perkiraan sebesar 3,1%. Di sisi lain, inflasi inti menurun menjadi 3,8% dari sebelumnya 3,9%. Namun, inflasi inti lebih tinggi dari perkiraan sebesar 3,7%.
Sementara itu, data ekonomi dari Eropa menunjukkan pesan yang beragam. Inflasi di Jerman berada pada titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Inflasi Jerman mencapai 2,5% pada Februari 2024, terendah sejak Juni 2021. Inflasi tersebut juga mendekati target Bank Sentral Eropa yang berada di kisaran 2%.
Namun, di Rusia, inflasi naik ke level tertinggi dalam setahun. Inflasi akan naik menjadi 7,7% pada Februari 2024. Inflasi ini juga lebih tinggi dari perkiraan sebesar 7,6%. Inflasi ini lebih tinggi dari target bank sentral sebesar 4%.
Selain itu, inflasi India juga menguat hingga 5,09% dan lebih tinggi dari perkiraan. Perkiraan inflasi ritel di India adalah 5,02 persen. Namun inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan posisi bulan Januari sebesar 5,1%.
Dari Indonesia, data perekonomian neraca perdagangan menunjukkan surplus perdagangan yang lebih rendah. Hal ini sejalan dengan peningkatan impor namun penurunan ekspor. Surplus perdagangan Indonesia tercatat sebesar US$870 juta pada Februari 2024 dari US$5,46 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Surplus perdagangan aktual juga jauh di bawah perkiraan sebesar US$2,32 miliar. Surplus perdagangan ini merupakan yang terkecil sejak bulan Mei.
Pasar mencermati sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya.
Hal ini terjadi setelah rilis angka inflasi yang menjadi berita utama. Inflasi naik menjadi 3,2% dari perkiraan 3,1%. Selain itu, inflasi inti tercatat sebesar 3,8% dari ekspektasi 3,7%. Indeks Harga Produsen (PPI) tahunan juga lebih tinggi dari perkiraan sebesar 1,6% dari perkiraan 1,1%.
“Pertemuan FOMC yang akan datang kemungkinan akan menentukan arah dan ekspektasi The Fed terhadap data terkini, terutama estimasi titik triwulanan,” tulis Ashmore.
Berdasarkan data CME FedWatch Tool, pasar masih memperkirakan suku bunga akan turun di bulan Juni. Pemotongan suku bunga sekitar 75 basis poin pada akhir tahun sejalan dengan grafik titik dari bulan Desember.
“Kami merekomendasikan untuk tetap melakukan diversifikasi pada ekuitas dan pendapatan tetap untuk memanfaatkan ekspektasi suku bunga seiring investor global mencari aset di pasar negara berkembang,” kata Ashmore.
Ashmore yakin pasar saham Indonesia tetap menarik karena kepercayaan yang lebih besar terhadap kebijakan pemerintah yang pro-pertumbuhan. “Untuk reksa dana saham kami merekomendasikan ASDN dan ADEN. “Sementara kami merekomendasikan ADON dan ADUN untuk reksa dana pendapatan tetap.”
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode perdagangan 13-15 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah investor asing yang memborong saham senilai 7,39 triliun. Rp.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Sabtu (16/3/2024), IHSG turun 0,73 persen menjadi 7.328,05 dari posisi pekan lalu 7.381,90. Lemahnya IHSG disusul kapitalisasi pasar yang turun 1,19 persen menjadi Rp11.690 triliun dari pekan lalu Rp11.820 triliun.
Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian turun 4,94% menjadi 18,68 miliar lembar saham dari 19,65 miliar lembar saham. Investor asing menjual saham senilai Rp 1,5 triliun pada Jumat 15 Maret 2024. Namun sepanjang sepekan, investor asing memborong saham senilai Rp 7,39 triliun.
Adapun pada pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian meningkat 63,45 persen menjadi Rp17,12 triliun dari Rp10,47 triliun pada akhir pekan lalu. Rata-rata frekuensi perdagangan dalam sepekan meningkat 2,07 persen menjadi 1.233 ribu perdagangan dari 1.208 ribu perdagangan pada minggu sebelumnya.
Selain itu, BEI menyebutkan, dalam rangka meningkatkan aktivitas investasi pada perdagangan produk Exchange-Traded Fund (ETF) dan Waran Terstruktur di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) memiliki Program IDX Investor Reward 2024.
Melalui program ini, akan diberikan reward kepada investor yang aktif memperdagangkan ETF dan Waran Terstruktur selama periode 15 Maret-15 September 2024. Semakin aktif trader berinvestasi, maka semakin tinggi pula peluang memenangkan reward senilai total Rp 250 juta dan berbagai lainnya. hadiah menarik.
Untuk mengikuti program ini, investor harus memperdagangkan ETF dan opsi terstruktur melalui 19 perusahaan sekuritas yang berpartisipasi dalam program ini. Informasi tambahan mengenai program ini dapat diperoleh dengan mengikuti media sosial resmi BEI dan mengunjungi website BEI http://bit.ly/IRP2024.