designsuperstars.net, Jakarta – Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menyelenggarakan “OECD Product Market Regulation Indicators 2023-2024” di Paris pada 10 Juli 2024. , Perancis.
Survei ini merupakan inisiatif untuk mengetahui bagaimana negara menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung, meningkatkan transparansi dalam dunia bisnis dan mendukung penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Survei PMR ini dilakukan di 38 negara anggota OECD dan beberapa negara mitra, termasuk Indonesia.
Sebagai pengakuan atas keberhasilannya dalam reformasi kebijakan, Indonesia diundang oleh OECD untuk menjadi panelis dalam siaran PMR. Indonesia diundang bersama Yunani dan Peru yang juga sukses melaksanakan reformasi politik.
Mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Irlanga Hartarto, Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Feri Irawan menyampaikan komitmen dan keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan reformasi struktural.
“Penerapan Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) terbukti efektif, dibuktikan dengan peningkatan PMR Indonesia,” kata MP Ferri dalam keterangan resminya, Selasa (16/7/2024).
Sejak tahun 1998, Indonesia telah menerapkan serangkaian reformasi struktural untuk memperkuat tata kelola, desentralisasi pengelolaan fiskal, memberantas korupsi, meningkatkan layanan keuangan, dan menjamin stabilitas ekonomi melalui berbagai langkah legislatif dan peraturan.
Pada tahun 2021, melalui pendekatan omnibus legal, Indonesia akan mengkaji 79 undang-undang melalui UU CK yang terdiri dari 186 pasal dan 15 bab yang terbagi dalam 11 klaster.
Klaster ini mencakup peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan usaha, perizinan berusaha, ketenagakerjaan, dukungan penelitian dan inovasi, tata kelola pemerintahan, dan kemudahan berusaha.
“Keberhasilan peningkatan indikator PMR merupakan langkah strategis sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi anggota penuh OECD, yang akan semakin memperkuat kerja sama internasional dan daya saing perekonomian nasional. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah global. tingkat, tetapi juga upaya untuk memperkuat “keanggotaan OECD saat ini sedang dilakukan,” kata MP Ferri.
Indonesia akan terus menggunakan pendekatan penilaian untuk bergabung dengan OECD guna memajukan reformasi ini. Acara ini juga menyoroti komitmen Indonesia untuk melanjutkan reformasi struktural guna mendukung persaingan usaha yang sehat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Survei PMR Indonesia tahun 2024 menunjukkan hasil yang sangat baik dan positif, dengan indeks PMR meningkat dari 2,79 pada tahun 2021 menjadi 2,2 pada tahun 2024 (skala 0-6, dimana 0 menunjukkan regulasi yang lebih kompetitif). Perbaikan signifikan terlihat pada sejumlah indikator, antara lain transparansi pengadaan barang dan jasa, peningkatan partisipasi masyarakat dalam regulasi, dan penggunaan metode penilaian regulasi yang fleksibel.
Reformasi struktural telah berhasil mendorong persaingan terbuka dalam industri perkeretaapian, mengurangi hambatan terhadap investasi asing dan perdagangan internasional, dan memfasilitasi perizinan usaha berbasis risiko.
“Tidak ada satu negara pun di antara 47 negara yang peraturannya saat ini kurang kompetitif dibandingkan tahun 2018, ketika Indikator Regulasi Pasar Produk terakhir kali disusun. Beberapa negara telah mencapai kemajuan signifikan, antara lain Indonesia, Brazil, Peru, dan Yunani. “Namun, masih ada ruang untuk reformasi di negara-negara ini, karena peraturan mereka masih lebih ketat dibandingkan negara-negara OECD pada umumnya,” kata Sekretaris Jenderal OECD Mathias Kormann.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat siap mendukung penuh keanggotaan Indonesia di Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Hal ini diumumkan oleh Jose V. Fernandez, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan.
“Minggu lalu, OECD berpartisipasi atas permintaan kami (3:31) untuk mengkaji dan mengkaji potensi ekosistem Indonesia untuk menghasilkan semikonduktor,” ujarnya dalam konferensi pers di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (15/7/2024). . ).
“Kami berdiskusi secara khusus bagaimana kami dapat mendukung keinginan Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan bagaimana kami dapat mewujudkannya.”
Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memperoleh status negara anggota OECD, menyusul disetujuinya Peta Jalan Partisipasi Indonesia yang secara resmi disampaikan pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) OECD pada 2-3 Mei 2024. Saat ini terdapat 7 negara yang telah memperoleh status negara anggota OECD. bergabung dengan OECD yaitu Argentina, Brazil, Bulgaria, Indonesia, Kroasia, Peru dan Romania.
Pemerintah Indonesia aktif mempromosikan beberapa isu terkait kerja sama ekonomi internasional, salah satunya terkait keanggotaan OECD.
“Pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis terkait bergabung dengan OECD, berkomitmen untuk bergabung dengan OECD dalam tiga tahun ke depan, antara lain integrasi bergabung dengan OECD dengan RPJPN dan RPJMN. OECD berencana membuat Project Management Office (PMO) untuk memberikan dukungan nasional,” kata Wakil Koordinator. Edi Prio Pambudi seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Kerja Sama Ekonomi Internasional Koordinasi Perekonomian, Selasa 16 Juli 2024.