Penanganan Stunting di Indonesia Tidak Bisa Dilakukan Sendirian

Read Time:2 Minute, 25 Second

designsuperstars.net – Indonesia saat ini sedang mengejar target penurunan kasus pembajakan hingga 14 persen. Saat ini Indonesia termasuk negara dengan kasus stunting yang tinggi, mencapai 30,8 persen.

Penanganan stunting di Indonesia tidak bisa dilakukan sendiri, namun harus bekerja sama agar hasilnya maksimal. Selain pemerintah, pihak swasta juga turut terlibat dalam penurunan kasus stunting.

Stefanus Indrayana, Kepala Departemen Komunikasi Korporat PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut serta dalam mengatasi gizi buruk di dunia.

“Partisipasi Indonesia di kancah internasional bersama negara lain telah bekerja sama untuk mengatasi gizi buruk sejak tahun 2012,” jelas Indrayana dalam pidato edukasi yang digelar Cempaka Education Club, Universitas Yarsi dan Indofood secara hybrid di Kampus Yarsi, Jakarta Pusat, Rabu 17 Januari 2024.

Di sisi sektor swasta, Indofood juga melakukan upaya untuk mengatasi malnutrisi, termasuk kelebihan gizi, defisiensi nutrisi, dan defisiensi mikronutrien. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan bergizi agar kebutuhan gizinya terpenuhi, jelasnya.

Ia mencontohkan bahan pangan seperti tepung terigu, minyak goreng, dan mie difortifikasi nutrisinya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Tepung terigu yang difortifikasi yang telah ditambahkan berbagai mineral dan beberapa vitamin yang penting bagi kesehatan manusia. Salah satunya dengan menambahkan zat besi pada tepung. Lalu tambahkan vitamin A pada minyak goreng dan lain sebagainya. Tidak hanya pangan, penyediaan sanitasi dan kebersihan juga merupakan bagian dari upaya penurunan stunting.

Hal lain yang dilakukan adalah melatih masyarakat mengolah makanan yang sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang untuk kemudian dimanfaatkan bagi keluarganya.

Pelayanan gizi masyarakat terbuka melalui posyandu dan didukung 228 posyandu serta lima klinik kesehatan keliling di lima wilayah di kawasan pabrik Indofood. “Dan sesuai pedoman pemerintah, kami juga fokus pada intervensi gizi untuk ibu hamil, remaja putri, dan 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Sebelumnya, Kepala Guru Ahli BKKBN Siti Fathonah menjelaskan, upaya perbaikan gizi anak gizi buruk merupakan arahan Presiden melalui Perpres 72 Tahun 2021 untuk seluruh pemerintah daerah.

Menurutnya, tahun ini adalah tahun untuk melihat apakah pemerintah daerah berhasil atau gagal mencapai tujuan penurunan kasus stunting sebesar 14 persen seperti yang diamanatkan Presiden.

Sebab kasus stunting belum meningkat karena penurunan kasusnya belum signifikan. “Percepatan resesi terlalu lambat,” katanya. Dan semua ini juga membantu mengubah perilaku masyarakat penyebab stunting.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. Endang L  Achadi mengatakan, stunting bukan pengobatannya, melainkan cara mengatasi dan mencegahnya.

Ia mencontohkan ibu hamil yang ingin anaknya tidak mengalami stunting di kemudian hari dengan memastikan ibu hamil mendapat gizi yang cukup, tidak anemia, tidak berada di lingkungan merokok, tidak kurus atau gemuk dan berat badannya berlebih. keuntungan ketika mereka hamil. sesuai.

Rektor Yarsi, Profesor Fasli Jalal menanggapi hal tersebut dengan mengatakan, ada 8 langkah sejak masa Presiden SBY untuk menangani stunting dan diterapkan di semua bidang. Namun entah kenapa, kasus stunting tidak kunjung berkurang.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Ini kali pertama MK ingin menghadirkan pemerintah dengan memanggil empat menteri, menurut pengamat. .co.id 6 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Persiapan Mudik, Pemudik Diimbau Patuhi Aturan Rekayasa Lalu Lintas 
Next post Penelitian Sebut Diet Atlantik Bisa Perkecil Lingkar Pinggang, Apa yang Dikonsumsi?