0
0
designsuperstars.net, JAKARTA – Bagi pecinta alam, hiking merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Namun bagi penderita penyakit jantung, olahraga berat seperti hiking sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Sebelum memutuskan untuk menaklukkan puncak, penting bagi penderita penyakit jantung untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Ahli jantung dr Hendry Yosef Naingolan, Sp.JP, FIHA, mengatakan penderita penyakit jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum melakukan aktivitas fisik berat seperti hiking. “Saran saya lakukan sebelum melakukan aktivitas fisik berat, misalnya hiking. Jika ingin mendaki gunung jangan langsung dilakukan, buatlah rencana. Jadi menurut saya, sebelum melakukan hal tersebut, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis jantung.
Dengan penyakit jantung, dokter jantung akan menilai beberapa hal saat pemeriksaan, ujarnya. Pertama, dokter akan melakukan USG.
Dokter juga akan memeriksa kondisi struktur jantung saat pasien datang berkonsultasi. Kedua, dokter akan melakukan serangkaian tes, contoh paling sederhana adalah tes kardio.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai seberapa fungsional pasien, meski dipasang stent di jantung. Oleh karena itu, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan sejauh mana dan seberapa besar. Sekalipun Anda merasa tidak memiliki keluhan dan sudah memasang stent, ini adalah aktivitas yang berisiko. Jadi sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu,” kata Hendry.
Jika sudah berkonsultasi, pasien akan lebih siap dan sadar akan batasan kemampuan fisiknya, sehingga ketika melakukan aktivitas fisik yang berat, otomatis pasien akan sadar akan batasannya. Hendry juga menjelaskan, pengobatan penyakit jantung tidak hanya melulu soal obat dan stent.
Namun, ada juga pengobatan penyakit jantung yang disebut pencegahan dan rehabilitasi. Oleh karena itu, meskipun pasien jantung sehat tidak memiliki keluhan, tidak minum obat, dan dipasang stent, sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter sebelum mengambil tindakan drastis.
