Jackara-education memainkan peran penting sebagai kunci untuk membangun masa depan bangsa. Sejumlah strategi siap menghadapi tantangan pada tahun 2025.
“Pendidikan adalah prioritas utama dalam pengembangan masa depan folker,” kata Menteri Pendidikan (Menteri Pendidikan) pada akhir 203, dikutip pada hari Jumat (1/3/3/3/2025).
Baca Juga: Set: Menteri Pendidikan mana pun, Abdul Mu’ai ingin mewujudkan program yang ramah di Kementerian Pendidikan dan Pusat
Di bidang pendidikan, Presiden Prabovo Slieso memisahkan Kementerian Pendidikan dalam dua, yaitu Kementerian Dasar dan Teknik dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Teknologi, dan Teknologi, dan Sinkronisasi Teknologi) dan Teknologi, dan Sinkronisasi Teknologi) dan Teknologi, dan Sinkronisasi Teknologi) dan Teknologi, dan Sinkronisasi Teknologi) dan Teknologi, dan Teknologi Cint).
Fuschi memilih untuk menggantikan Nadem Anmar Maker menjelaskan, Kementerian Pendidikan dan Pusat yang hanya dilakukannya hanya dua bulan sejak ia memimpin sejumlah inisiatif, kualitas, dan pendidikan yang signifikan.
Baca Juga: Terapkan Kebijakan Baru, Menteri
Dimulai dengan peningkatan kesejahteraan para guru melalui sertifikasi, guru ASN dapat mengajar di sekolah swasta, meluncurkan Program Mosi 7 Anak Indonesia sehat, dan lainnya.
Dia menjelaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai kebijakan dan program dan program yang menyentuh berbagai aspek, termasuk kesejahteraan guru, meningkatkan kompetensi, dan belajar untuk berbeda.
BACA JUGA: 7 GOWOWA unggulan Sekolah, Pos Siswa Terbaik untuk Studi di Kampus Kelas Dunia
Untuk tahun 2025, Kementerian Pendidikan dan Pusat memprioritaskan berbagai program strategis, mengakui perlindungan pendidikan, aksesasi yang dapat dikenakan, dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan dan inrastruktur.
Kementerian ini juga berfokus pada pengembangan talenta yang lebih tinggi dan penyediaan layanan pendidikan yang sama untuk semua siswa di Indonesia, termasuk bantuan pendidikan untuk 18,59 juta siswa melalui program Smart Indonesia.