Pentingnya Pemahaman Literasi Digital bagi Prajurit TNI untuk Cegah Serangan Siber

Read Time:1 Minute, 56 Second

designsuperstars.net, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan pemahaman literasi digital bagi prajurit TNI sangat penting, terutama untuk mencegah serangan siber. Sebab, pada masa transformasi digital, serangan siber menjadi musuh utama.

“Karena prajurit TNI mempunyai tugas pokok menjaga stabilitas dan keamanan negara, maka sangat penting bagi seluruh prajurit TNI untuk memiliki pemahaman dan pemahaman mengenai literasi digital,” ujar Direktur Pemberdayaan Informasi TNI. Departemen Komunikasi dan Informatika, Slamet. Santoso, dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Paling tidak, lanjut Slamet, prajurit TNI harus mempunyai pengetahuan tentang literasi digital. Pertama-tama, menurutnya, Anda pasti harus berhati-hati dan selektif dalam mengklik link yang ada di internet.

“Kita harus selalu curiga terhadap tautan dari pengirim yang tidak dikenal dan kita curiga. “Karena ini bisa membahayakan data pribadi dan data instansi yang terhubung dengan perangkat kita,” ujarnya.

Selain itu, jika kita terserang serangan cyber, sangat penting untuk memahami cara mengurangi risiko yang harus kita lakukan. Karena dalam lingkungan digital, tidak hanya mengharapkan adanya konten buruk, namun betapa pentingnya mengantisipasi serangan siber.

Di era transformasi digital ini, kedaulatan pemerintah tidak hanya berupa kedaulatan fisik berupa yurisdiksi teritorial, namun juga tata kelola digital. Oleh karena itu, sangat penting bagi prajurit TNI untuk mampu beradaptasi dengan teknologi dan informasi yang bergerak cepat.

Slamet mengajak seluruh prajurit TNI untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut dan memperoleh manfaat lebih khususnya dalam mendukung operasi dan kegiatan TNI untuk menjaga stabilitas dan keamanan NKRI.

“Literasi digital bukan hanya tentang cara menggunakan teknologi, namun pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja teknologi ini. “Literasi digital juga tentang bagaimana melindungi informasi penting dan sensitif dari ancaman siber, serta berpartisipasi aktif dan beretika di dunia digital,” ujarnya.

Menurut Direktur Pemberdayaan Informasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) hingga Panglima TNI, Marsekal Udara (Marsda) TNI Kustono juga mengatakan tantangan dunia digital semakin besar dan membawa dampak bagi bangsa.

“Kejahatan di ruang digital seperti penipuan, perjudian online, penipuan online, pelecehan online, ujaran kebencian, dapat mengancam persatuan bangsa. Konten yang mendorong,” tegasnya.

Askomlek Marsda TNI Kustono juga menegaskan, setelah ini diharapkan tidak ada lagi prajurit yang buta digital, terjerumus dalam penipuan, terjerumus dalam perjudian internet, membocorkan rahasia negara, dan menyebarkan konten yang menentang Sapta Marga. dan sumpah prajurit.

“Kita harus bisa menjadi prajurit TNI (Profesional, Responsif, Terintegrasi, Modern dan Fleksibel). “Selamat mengikuti kegiatan dan dapatkan wawasan sebanyak-banyaknya,” kata Kustono.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post GUNA akan Melantai di BEI, Targetkan Peroleh Dana Rp 75 Miliar
Next post Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5