designsuperstars.net, JAKARTA — Siapa yang tak kenal pepaya? Buah tropis ini mudah ditemukan dan disukai banyak orang karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Selain lezat, pepaya juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan; salah satunya adalah membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Dr. SpPD, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Swasta Daerah (RSKD) Düren Sawit. İhsan Panji Santiko mengatakan makan pepaya setelah makan makanan berlemak dapat membantu menurunkan kolesterol.
“Pepaya mengandung enzim papain yang membantu memecah lemak di usus,” ujarnya dalam acara “Kurban Sehat Usai Idul Fitri: Tips Kendalikan Kolesterol” yang diselenggarakan Dinas Kesehatan DKI beberapa waktu lalu.
Selain pepaya, nanas juga punya manfaat yang sama dalam memecah lemak di usus. Di sisi lain, Ikhsan mengatakan sayuran seperti sayur hijau, buncis, kacang merah, kacang-kacangan seperti kedelai, dan biji-bijian juga membantu menurunkan kolesterol, terutama bagi mereka yang tidak memiliki riwayat kolesterol tinggi di masa lalu. . .
“Setelah curang (berbuka diet) sehari, perhatikan menu makanan. Kembali makan sehat, hindari makanan berlemak, perbanyak asupan serat dari sayur dan buah,” ujarnya.
İhsan mengatakan upaya menurunkan kolesterol jahat tidak hanya dilakukan melalui makanan, terutama serat dari sayur dan buah, tetapi juga olahraga. Kementerian Kesehatan menganjurkan masyarakat berolahraga minimal 150 menit dalam seminggu, atau 30 menit sehari sebanyak lima kali seminggu.
“Selain makan sayur dan buah, hati-hati dengan asupan garam, tapi jangan terlalu banyak (2.300 mg atau 2 gram per hari), dan jangan lupa berolahraga,” kata İhsan.
Pemeriksaan kolesterol lengkap bisa dilakukan secara mandiri menggunakan alat dengan mengambil darah dari jari, ujarnya. Dahulu, seseorang biasa berpuasa selama 10-12 jam.
Saat ini masyarakat yang ingin mengetahui hasil kolesterol total harus ke laboratorium atau ke klinik seperti puskesmas. Kolesterol total dianggap berbahaya jika di atas 240 mg/dL, dan kolesterol jahat (LDL) dianggap berbahaya jika di atas 160 mg/dL.