Perkenalkan Septia Sari, Wisudawan Terbaik Sarjana Terapan ITS dengan IPK 3,82

Read Time:2 Minute, 13 Second

Surabaya – Program Sarjana Terapan (D4) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil melahirkan lulusan terbaik. Dialah Septia Pelita Sari, mahasiswa Recognition of Prior Learning (ERL) Departemen Statistika Bisnis ITS yang lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,82. Ia akan diwisuda pada Sabtu (20 April 2024) pada upacara Sidang ke-129 di Graha Sepuluh Nopember ITS.

Keinginan untuk terus menimba ilmu sudah mendarah daging dalam diri siswa yang akrab disapa Septi itu. Melalui program EVL, ia mengungkapkan alasannya melanjutkan studi di Departemen Statistika Bisnis ITS karena studinya lebih cocok untuk dunia kerja. “Riset statistik yang mengarah ke industri sehingga Anda bisa lebih membayangkan karir masa depan Anda,” tambah Septi.

Melalui kegigihannya, peraih beasiswa Hikmah Indonesia ini memanfaatkan kesempatan di ITS untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Hal ini dibuktikan dengan prestasi akademik yang sangat baik dan IPK yang tinggi setiap semesternya. Alhamdulillah, sejak semester awal, mahasiswa dengan IPK tertinggi selalu masuk nominasi, ujarnya bangga.

Kecintaannya tidak berhenti pada bidang akademik, alumni D3 Statistika Universitas Negeri Badong (UNP) juga magang di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Pengalaman magang inilah yang menjadi awal inspirasinya untuk meniti karir di bidang statistika, terutama karena sesuai dengan minatnya. “Banyak ilmu dan wawasan baru yang saya peroleh ketika ditempatkan di bagian entri data dan verifikasi sensus,” ujarnya.

Septi mengatakan, pengalaman magang pertamanya menjadi sebuah keuntungan ketika ia mencoba magang di tempat lain. Selain itu, alumnus SMAN 1 Malang ITS ini juga berkesempatan mengikuti Program Studi dan Magang Mandiri Bersertifikat (MSIB).

Saat itu, beliau magang sebagai analis riset survei di PT Indextat Consultant Indonesia. Semua prestasi tersebut tidak lepas dari tekadnya untuk kuliah di ITS. Diakuinya, karir yang ia rintis bermula dari penelitian Tugas Akhir (TA) yang mengkaji permasalahan pengendalian mutu di industri perkebunan. Oleh karena itu, ia mengambil pekerjaan sebagai analis riset di perusahaan tempat ia magang sebelumnya.

Meski demikian, Septi juga mengatakan, tidak mudah baginya untuk mencapai titik tersebut. Ia mengaku kerap menemui kendala dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya.

“Saat pertama kali masuk ITS sebagai mahasiswa (senior), harus beradaptasi dengan kebijakan dan lingkungan baru,” ujar mahasiswa kelahiran Malang, 20 September 2000 ini.

Saat itu, Septi menyebut menghadapi kendala sebagai motivasi untuk terus berkembang. Ia mengaku sebenarnya sedang belajar berkomunikasi dan menjalin relasi di lingkungan baru. “Kita harus mau membuka hati dan saling membantu agar mudah beradaptasi meski dalam keadaan baru,” ujarnya.

Septi bersemangat untuk melanjutkan studinya di ITS karena Kampus Pahlawan menawarkan banyak pengalaman dan kesempatan bagi mahasiswanya. Tak hanya itu, ia juga sangat terbantu oleh para dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

Ia berpesan kepada mahasiswa ITS yang sedang menempuh pendidikan agar memanfaatkan segala peluang yang ditawarkan ITS untuk menggali minat dan potensi yang dimilikinya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Seru! TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale Ada Penampilan JKT48 hingga Flash Sale Mobil 12RB
Next post Pilmapres Unimed 2024, Jaring Mahasiswa Berprestasi, Kreatif dan Terampil Berkomunikasi