designsuperstars.net, Jakarta – PT PLN (Persero) menerima sumbangan dari Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (USTDA) atau Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (AS) senilai $ 2 juta atau 31 miliar RP. Perjanjian konsesi ini untuk studi kelayakan tentang interkoneksi energi hijau Indonesia-Malad.
Direktur Pelaksana Direktur PLN Darmawan Prasodjo telah menunjukkan bahwa kerja sama dan kemitraan sangat penting untuk mempercepat koleksi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan USTDA ini, katanya, sangat penting untuk memperkuat interkoneksi antara negara -negara ASEAN.
“Hubungan timbal balik dari Semenanjung Sumatra Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya pada keamanan energi regional dan percepatan inspeksi transisi energi,” kata Darmawan dari sebuah pernyataan tertulis, Jumat (8 /3 / 2024).
Menurut Darmawan, kolaborasi ini adalah simbol kekuatan baru ASEAN yang sebelumnya terpecah dan sekarang menjadi persatuan. Mimpi ambisius ini, katanya, hanya dapat dicapai dengan kolaborasi, seperti yang ditunjukkan oleh PLN dan kemitraan USTDA.
“Mimpi besar jaringan listrik ASEAN adalah bagaimana infrastruktur ini dapat berkembang ke negara -negara di Asia Tenggara, meningkatkan keamanan energi dan pada saat yang sama mendukung transisi ke energi yang lebih bersih. Mimpi ini hanya dapat direalisasikan melalui kolaborasi,” tambahnya.
Darmawan menyadari bahwa proyek interkoneksi ini bukan masalah yang mudah, ada tantangan dalam hal berbagai kebijakan negara, teknis dan komersial, tantangan ini dapat diatasi jika semua pihak dipersatukan.
Direktur USTDA Enstda T. Ebong mengatakan bahwa kerja sama USTDA-PPLN harus menjadi dasar untuk interkoneksi sehingga negara-negara di Asia Tenggara dapat berbagi listrik antar negara dan membantu pasokan menyeimbangkan persyaratan lokal. Dia telah melihat bahwa infrastruktur listrik ini juga akan memfasilitasi distribusi sumber energi baru dan terbarukan (EBT), yang memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan energi setiap negara dan mendorong pertumbuhan.
“Kami hadir hari ini karena Indonesia dan Malaysia memiliki ekonomi yang dinamis dan berkembang dengan cepat. Dalam hal ini tidak ada investasi penting daripada energi yang andal dan bersih. USTDA sangat senang bekerja dengan PLN”. kata enoh.
Menurutnya, kemitraan dengan PLN menawarkan peluang besar untuk memperluas pembangunan ekonomi di Indonesia dan Malaysia. Khususnya untuk menghubungkan ekosistem energi di Tenggara -Asia dengan industri Amerika.
“Pengembangan infrastruktur listrik antara negara -negara ini akan mendukung ambisi energi terbarukan dan mempromosikan ekonomi Indonesia dan Malaysia dan membawa manfaat bagi negara -negara anggota ASEAN,” tambah Enoh.
Sementara itu, Duta Besar Amerika untuk Asean Yohannes Abraham menghargai penandatanganan kerja sama dalam pengembangan infrastruktur energi antara USTDA dan PLN. Dia mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur energi ini akan meningkatkan keamanan energi dan mempromosikan transfer ke ASEAN.
“Perjanjian antara USTDA dan PLN hari ini akan membantu mengembangkan hubungan timbal balik yang diperlukan untuk memperluas perdagangan listrik regional, untuk menjamin pasokan energi yang lebih stabil dan memiliki lebih banyak di wilayah ini,” simpul Abraham.