designsuperstars.net, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Jakarta atau PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Pertamina Energi Baru dan Terbarukan (Pertamina NRE), Konsorsium Marubeni dan Sujets telah berhasil menyelesaikan proyek bersama untuk menghubungkan pembangkit listrik tenaga uap dengan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG terapung, yang juga dikenal sebagai unit penyimpanan regasifikasi. (BUAH).
PLTGU Jawa-1 menghasilkan listrik bersih dengan kapasitas 1.760 MW. Sedangkan FSRU memiliki daya dukung 170.150 M3 dengan kapasitas regasifikasi 300 MMSCFD dengan pasokan gas dari pantai timur Indonesia, Tangua, Papua.
Combined Cycle Renewable Gas Turbine (CCGT) generasi baru membantu PLTGU Jawa-1 beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya pembangkitan listrik.
Dari sudut pandang operasional, stasiun ini memiliki teknologi “black start” sehingga dapat menyala sendiri jika jaringan tidak menyediakan daya untuk menghidupkan stasiun.
Alhasil, masa tunggu proses sinkronisasi saat pemulihan listrik padam akan lebih cepat. Selain itu, pembangkit tersebut menggunakan teknologi sistem menara pendingin loop tertutup yang meningkatkan keandalan dengan mengurangi volume air laut yang digunakan untuk menggerakkan pembangkit.
“Dengan segala keistimewaan instalasi PLTGU yang dimilikinya, Jawa-1 dapat menjadi salah satu pilar transmisi tenaga listrik yang menjadi kebanggaan Pertamina dan Indonesia, karena tidak hanya memiliki kapasitas terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga berteknologi maju. Hal ini menawarkan banyak keuntungan dari sudut pandang operasional, keuangan dan lingkungan, kata direktur John Innes.
Berlokasi di pusat beban jaringan listrik Jawa Bali, PLTGU Jawa-1- dapat mengurangi potensi rugi-rugi listrik pada saluran transmisi dalam proses penyaluran tenaga listrik ke kawasan industri dan masyarakat, karena dapat memberikan pasokan listrik yang efisien dengan cepat. Jaringan rantainya terletak di Sebato Baru.
Capaian PLTGU Jawa-1 tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Komite Percepatan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), PT PLN (Persero) dan lain-lain, serta terus berkontribusi terhadap pembangunan. menyukseskan proyek strategis nasional ini.
“Terima kasih kepada seluruh pihak pendukung, tentunya dukungan dari semua pihak diharapkan dapat terus menunjukkan kemampuan operasional PLTGU Jawa-1 dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Pertamina dan Negara Republik Indonesia,” tambah John . John menambahkan.
Mengejar Energi Bersih Sebagai proyek LNG menjadi listrik pertama di Indonesia, Java Sato Power memainkan peran penting dalam realitas transisi energi.
Java Sato Power merupakan wujud komitmen Pertamina NRE dalam menciptakan iklim industri berkelanjutan. Sebagai perusahaan hemat energi, Pertamina senantiasa terlibat dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Pemanfaatan LNG sebagai bahan bakar PLTGU Jawa-1 menghasilkan penurunan emisi karbon, berpotensi menurunkan emisi karbon hingga 3,3 juta ton CO2 per tahun atau setara dengan penanaman 130 juta pohon dewasa.
Pertamina NRE berkomitmen kuat pada misinya untuk menjamin ketahanan energi nasional dan mencapai transisi energi yang adil dan berkelanjutan melalui pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan rendah karbon untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2060. Pertamina juga merupakan EBT. Siap memasuki kancah internasional dengan berekspansi ke pasar luar negeri