Polri Amankan 17.855 Kasus Narkoba di 2024, 18 Juta Jiwa Terselamatkan

Read Time:2 Minute, 53 Second

designsuperstars.net, Jakarta Sepekan menjelang Hari Anti Narkoba Sedunia (HANI) pada 26 Juni, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polari) mengumumkan hasil temuan kasus narkoba sejak awal tahun 2024.

Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengungkapkan, sejak awal tahun 2024, Polri telah menangani 17.855 kasus peredaran narkoba di seluruh Indonesia.

Jumlah kasus tindak pidana narkoba selama Januari hingga 24 April sebanyak 17.855 LP, kata Agus, Rabu, 12 Juni 2024 mengutip laman Hubungan Polri.

Agus mengatakan, jumlah tersangka yang diadili dalam kasus tersebut mencapai 22.177 orang.

Bereskrim Polari pun berhasil menyita banyak barang bukti. Dijelaskan juga bahwa bukti yang aman berpotensi menyelamatkan jutaan nyawa dari penyalahgunaan narkoba. Rincian bukti yang terkonfirmasi antara lain: Sebanyak 2.194.560 gram sabu dapat menyelamatkan 10 juta nyawa. Sebanyak 1.703.659 gram ganja bisa menyelamatkan lebih dari 1,5 juta orang. Sebanyak 2.228.758 gram ekstasi mampu menyelamatkan nyawa lebih dari 6,5 juta orang.

Hampir 18 juta orang telah diselamatkan dari kecanduan narkoba pada awal tahun 2024.

Tahun lalu, pada 2023, Bereskrim Polari berhasil menangani 41.855 kasus dan menindak 54.355 tersangka.

Bukti yang diambil pada tahun 2023 adalah: Sebanyak 6.876.782 gram sabu dapat menyelamatkan 34 juta nyawa. 8.735.941 gram ganja akan menyelamatkan lebih dari 81 juta nyawa. Sebanyak 1.691.200 gram ekstasi mampu menyelamatkan 50 lakh orang.

Pada periode hingga 2025, Polri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp567,4 miliar untuk pemberantasan narkoba. Namun Polri mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp524,5 miliar sehingga total anggaran diperkirakan mencapai Rp1 triliun.

Agus juga mengatakan anggaran tersebut akan dialokasikan dalam bentuk pembelian kapal patroli dengan pinjaman dalam negeri untuk melakukan penindakan di perairan tersebut.

“Diperkirakan Rp 1 triliun. “Untuk memperkuat supremasi hukum di perairan, anggarannya dialokasikan dalam bentuk pembelian kapal patroli dengan menggunakan pinjaman dalam negeri,” kata Agus.

Terkait Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan Narkoba (HANI), merupakan peringatan yang diperingati setiap tanggal 26 Juni atau hari ini.

HANI merupakan saat yang penting untuk mempertimbangkan bahaya narkoba dan memperkuat komitmen untuk memerangi penggunaan narkoba.

Menurut Fajar Kurniawan, Juru Bicara Gerakan Rakyat Anti Gila (GERM), narkoba ibarat monster yang merampas masa depan, menghancurkan keluarga, dan menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa.

“Tahun ini HANI mengusung tema Sehat, Bahagia, Bebas Narkoba. “Artikel ini mengajak kita semua untuk mewujudkan masyarakat sehat dan bahagia tanpa narkoba,” kata Fajar dalam keterangan tertulis yang diperoleh Health designsuperstars.net, Rabu (26/6/2024).

Ditambahkannya, ide ini menjadi pengingat bahwa:

Pertama, bahaya narkoba masih nyata dan menjadi ancaman bagi generasi baru. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia masih memprihatinkan. Sasaran utama para pengedar narkoba adalah generasi muda, khususnya pelajar.

Kedua, upaya pemberantasan narkoba harus terus diperkuat. Upaya penegakan hukum, pencegahan dan rehabilitasi harus berjalan beriringan. Peran aktif semua pihak mulai dari pemerintah, penegak hukum hingga seluruh lapisan masyarakat sangat penting.

Ketiga, rehabilitasi pecandu narkoba harus menjadi prioritas. Pecandu narkoba bukanlah penjahat, melainkan korban yang membutuhkan pertolongan. Rehabilitasi aktif dapat membantu mereka pulih dan kembali ke kehidupan normal.

Keempat, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba harus dilakukan secara gencar. Perlu adanya edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya narkoba dan cara menghindarinya. Keluarga dan sekolah memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan ini.

Kelima, partisipasi masyarakat sangat penting. Masyarakat dapat berperan besar dalam berbagai kegiatan pencegahan narkoba. Seperti menjadi sukarelawan, mengikuti kegiatan sosial dan melaporkan kegiatan peredaran narkoba.

“Jadikan HANI 2024 sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam memerangi narkoba. Bersama-sama kita membangun masyarakat yang sehat, bahagia, dan bebas narkoba,” kata Fajar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Di Daerah Ini, Tiket Pesawat Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar
Next post 403
PAY4D slot jepang slot 1000 jepang slot lapaktoto