Resep Nasi Tim Sehat untuk Buah Hati Rekomendasi Dokter Gizi

Read Time:2 Minute, 23 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Ahli gizi komunitas Tan Shot Yen berbagi resep nasi sehat untuk anak. Menurutnya, itu adalah resep klasik yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam budaya Tiongkok.

Berikut cara melakukannya:

– Goreng bawang putih cincang dengan minyak lemak ayam hingga harum.

– Tambahkan ayam cincang dan jamur cincang.

– Masak dengan api kecil dan aduk rata.

– Siapkan mangkuk stainless steel atau keramik.

-Letakkan 1-2 sendok makan mixer di dasar mangkuk.

– Tambahkan 1-1,5 sendok makan nasi hingga memenuhi ¾ mangkuk.

-Peras nasi dan tambahkan 3 sendok makan saus atau kaldu ayam.

– Kukus selama 15-20 menit.

-Boleh tambahkan 1 butir telur puyuh, pecahkan dulu di dasar wadah sebelum masukkan ayam goreng.

-Setelah dikukus, balikkan mangkuk ke piring dan nasi sudah siap.

Resep nasi tim ini bisa digunakan oleh anak hingga 9 bulan, lanjut Tan.

Perlu diingat, anak-anak diajarkan untuk merangsang organ motoriknya agar tidak muntah atau tersedak. Tidak ada anak yang tahu cara mengunyah secara otomatis, kata Tan dalam unggahan Instagramnya @drtanshotyen dikutip, Minggu (24/10/2021). .

Tan juga menjelaskan, bayi yang ingin muntah atau bahkan memuntahkan makanan kerap mengasosiasikan rasa tidak enak pada makanan tambahan ASI (MPASI). Padahal, penyebab bayi muntah saat makan tidak selalu soal selera.

Penyebab muntah pada bayi mungkin tidak sama dengan penyebab muntah pada orang dewasa.

“Mengapa orang dewasa selalu mengasosiasikan pengalaman bayi dengan pengalamannya sendiri?” Jika Anda muntah (muntah), bisa jadi itu masalah “rasa”. Sayang?” kata Tan.

Tan juga menyebutkan faktor penyebab bayi muntah saat menyusu. Mulai dari rasa tidak nyaman pada anak, hingga pengaruh sendok.

Alasan nomor satu bayi muntah saat menyusu adalah karena bayi merasa tidak nyaman. Kondisi ini bisa terjadi saat bayi baru saja menyusu dan merasa kenyang.

Selain itu, bisa juga karena popoknya sudah penuh, ia lesu, belum buang air besar, dan belum mandi.

Alasan kedua adalah tempat makan yang tidak tepat dan membatasi ruang gerak.

“Saat dia sedang menyusui, mereka memeluknya. Sekarang? Bagaimana Anda makan di kursi penjara? Saya merasa seperti saya akan memberontak. Maka tinggalkanlah anak itu, dia lebih manusiawi. “Jangan terpengaruh ajaran Barat. Anak-anak merebahkan diri di kursi ruang makan hanya agar rapi.”

Alasan ketiga adalah konsistensi MPASI. Bayi biasanya minum ASI cair dan MPASI kental dan lengket. Oleh karena itu, MPASI dapat diencerkan sedikit pada hari-hari pertama pemberian ASI.

Begitu pula dengan alasan keempat, yakni tekstur. ASI dapat langsung ditelan, dan MPASI cenderung “mengisi” sehingga agak sulit ditelan dan menyebabkan muntah.

“Jadi digiling, lalu disaring. Yang tidak lolos saringan hanya seratnya saja. Buang saja, jangan mikir nutrisinya hilang. Yang namanya nutrisi di saringan masuk ke dalam mangkuk. .

Sedangkan alasan kelima berkaitan dengan sendok. Menurut Tan, puting ibu masuk ke bagian belakang langit-langit mulut bayi saat menyusui. Lidah ditekan dan susu keluar. Sedangkan MPASI diberikan dengan sendok.

“Bibir dan gusinya keras, keras. Jadi tidak ada salahnya memberi makan dengan jari pertama kali, menyuap dengan tangan asalkan memperhatikan kebersihannya,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Cerita Kak Seto Jadi Gelandangan hingga Tidur di Tempat Sampah saat Pertama Merantau ke Jakarta
Next post Oppo Resmi Rilis Jam Tangan Pintar Oppo Watch X, Pakai Dua Chipset dan Baterai Kuat 100 Jam